Selasa 20 Oct 2015 18:35 WIB

Layanan 2G hanya Bertahan Hingga 2022?

 Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini saat ditemui di kantornya di Jakarta, Jumat (25/9).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini saat ditemui di kantornya di Jakarta, Jumat (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gencarnya operator mengembangkan layanan broadband berbasis 3G dan 4G LTE, rupanya masih belum mampu menggeser layanan 2G. Layanan ini diperkirakan akan ditinggalkan pelanggan pada sekitar tahun 2022 mendatang.

''Layanan 2G masih banyak digunakan pelanggan di Indonesia, banyak analisis menyebutkan layanan 2G akan menghilang tahun 2022,'' kata Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, di Jakarta, Selasa (20/10).

Saat berbincang dengan sejumlah wartawan, Dian menyatakan XL masih tetapa memberikan layanan kepada pengguna 2G. ''Jumlahnya masih cukup besar sekitar 60-an persen,'' kata Dian. Ia belum dapat memastikan kapan layanan ini akan ditinggalkan pelanggan, ''Kalau kita merujuk pada analisa berbagai analis yaa sekitar tahun 2022,'' kata Dian.

Dia memastikan layanan 2G tetap akan dipertahankan XL Axiata hingga tak ada lagi pelanggan yang menggunakan layanan ini.  Hanya saja untuk layanan 2G tidak akan ada penambahan infrastruktur baru.

''Kalau penambahan tidak ada, tapi kita telah melakukan modernisasi jaringan,'' papar Dian yang lama menekuni jaringan di XL Axiata. Dian menyebut biaya pemeliharaan jaringan untuk layanan 2G cukup besar. ''Setahun sekitar 100 sampai 200 juta dolar AS.

Memperhatikan tren yang ada saat ini, XL disebutnya terus melakukan edukasi kepada pelanggan 2G agar mau beralih ke jaringan broadband seperti 3G. ''Kami juga mengedukasi pelanggan agar mau memanfaatkan layanan berbasis 4G LTE,'' kata Dianb.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement