Ahad 18 Oct 2015 09:21 WIB

e-commerce Lokal Pesaing Berat Situs Jual Beli Global

Seorang calon pembeli hewan kurban membuka situs Bukalapak.com, di Jakarta, Jumat (18/9).
Foto: Antara/Samsu
Seorang calon pembeli hewan kurban membuka situs Bukalapak.com, di Jakarta, Jumat (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kegandrungan masyarakat berbeblanja online membuat posisi e-commerce lokal ikut booming.

 

“Dari sekian banyak situs jual-beli online yang menyesaki pasar online Indonesia, hanya beberapa yang terbilang terbaik,” nilai Head of Consultant Indepth Research Consulting Andri Riswandi, Ahad (18/10).

Ia membeberkan hal itu berdasarkan hasil peringkat website atau blog  situs Alexa teranyar pada 16 Oktober 2015.

 

Andri menyebut lima situs e-commerce terbaik di Indonesia yang paling sering dikunjungi konsumen, yaitu Bukalapak.com, Lazada, Tokopedia.com,  OLX, dan Elevenia. Di sisi lain, kelima situs ini juga merepresentasikan model e-commerce yang berkembang di Indonesia.

 

“Yang fenomenal tentu saja Bukalapak dan Tokopedia dimana keduanya bisa dibandingkan secara head to head karena memiliki model bisnis yang serupa, yakni sama-sama marketplace yang mengusung konsep C2C. Secara peringkat situs e-commerce di Indonesia juga tak terpaut jauh. Bukalapak ada di posisi 13 dan Tokopedia di 15,” ujarnya.

Andri optimistis melihat perkembangan pada Bukalapak dan Tokopedia. Lantaran  juga membangkitkan rasa kebanggaan terhadap e-commerce asli Indonesia, yang dinilai akan mampu bersaing dengan situs-situs jual beli online global, seperti Alibaba, ebay maupun Amazon.

 “Baik Bukalapak maupun Tokopedia, terbukti mampu merebut hati para konsumen Indonesia  di tengah gempuran situs jual beli online global,” ujarnya.

Kekuatan mereka, jelas Andri, terletak pada kemampuan memahami dan mengerti karakter dan sifat konsumen Indonesia, baik yang menjual  maupun yang membeli.

 

Meski demikian, Andri menaruh perhatian lebih kepada Bukalapak karena visinya yang lebih membumi dan menyasar para UKM, mengajak semua orang untuk memulai berbisnis secara mandiri atau menjadi enterpreuner.

Pernyataan Andri tak berlebihan mengingat website Bukalapak.com yang diluncurkan pada awal Januari 2010, langsung mendapat respon masyarakat yang luar biasa.

Menurut catatan yang ada, saat ini Bukalapak.com telah berhasil mengumpulkan lebih dari 500 ribu penjual (seller) dengan jumlah pengunjung mencapai 2 juta orang setiap hari dan menjadi situs jual beli teratas dari segi trafik berdasarkan situs Alexa.

 

Sementara data yang dirilis biro riset Frost & Sullivan pada tahun 2013, Indonesia bersama Cina, menjadi negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce terbesar di dunia dengan rata-rata pertumbuhan 17 persen setiap tahun.

CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali menuturkan bahwa dengan semakin meningkatnya potensi ekosistem jual-beli online yang kian diminati konsumen, tentu  tak heran jika kegiatan berbelanja online kini telah menjadi gaya hidup yang digandrungi oleh banyak orang.

 

“Tren ini akan terus berlanjut dan masif, setidaknya karena tiga alasan, mulai dari penetrasi internet yang semakin tinggi di Indonesia dimana lebih dari 80 juta penduduk sudah terhubung internet. Kemudian, gaya hidup konsumen Indonesia yang sangat konsumtif, lalu agresifitas pemain situs belanja online,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement