REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Wakil Direktur CEA (Komisi Atom Prancis), Marc Ponchet, mengatakan pihaknya siap melakukan transfer teknologi dengan Indonesia. Negaranya selalu terbuka terhadap siapapun yang ingin mempelajari nuklir.
“Kita terbuka dan siap membantu bagi negara-negara yang memiliki komitmen untuk mengembangkan nuklir termasuk dengan Indonesia,” kata Ponchet.
Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) dan CEA menandatangani nota kerja sama di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Tangerang Selatan, Senin (12/10). Lewat kerja sama tersebut, BATAN akan mempelajari tentang reaktor nuklir dari Perancis.
Kepala BATAN, Djarot S Wisnubroto, mengungkapkan kerjasama ini merupakan salah satu upaya BATAN dalam mempelajari reaktor nuklir dari Prancis. “Kita mau belajar dari mereka tentang teknologi reaktor nuklirnya,” ujar Djarot.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur. Ini juga diharapkan bisa meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) BATAN.
Menurut Djarot, Prancis selama ini memiliki berbagai tipe reaktor nuklir yang cukup maju. Prancis memiliki reaktor kecil, menengah dan besar.
Selain itu, hampir 70 persen listrik di Prancis sudah menggunakan nuklir. ''Karena itu, BATAN pun berkeinginan untuk mempelajari teknologi itu,'' katanya.