Senin 12 Oct 2015 12:01 WIB

CSIRT Amankan Data Website Pemerintah

malware
malware

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan "computer security incident response team" (CSIRT) untuk pengamanan terhadap data-data di "website" atau laman instansi pemerintah, Senin (12/10). Yogyakarta dipilih sebagai  'pilot project' penerapan CSIRT dengan nama 'Jogja Provincial Government Computer Security Incident Response Team' (Jogja PGCSIRT).

Kasubdit Monitoring dan Tanggap Darurat Direktorat Pengamanan Kemkominfo Heru Supriyatno mengatakan nantinya sistem ini mulai diterapkan pada sistem komputerisasi di 37 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di DIY untuk mencegah terjadinya insiden keamanan informasi seperti serangan virus dan peretasan informasi yang pada era digital saat ini banyak terjadi. "Sistem komputerisasi di 37 SKPD telah terinstalasi sistem keamanan dan mendapatkan pengawasan dari CSIRT. Kami berharap Yogyakarta menjadi contoh untuk kemudian diterapkan di seluruh provinsi di Indonesia," tuturnya.

Untuk memaksimalkan kinerja CSIRT, Kemkominfo menggandeng "Japan International Cooperation Agency" (JICA) yang berpengalaman dalam bisnis pengamanan data komputerisasi. Perwakilan JICA Yasumitsu Ishikawa mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan serangan komputerisasi online atau daring yang cukup tinggi. Pihaknya mencatat Indonesia merupakan negara dengan serangan hacker tertinggi pada 2014.

Menurut dia, sebanyak 12 juta serangan virus Malware yang diarahkan ke Indonesia pada 2014, belum lagi "pishing" (hack pin pribadi) yang merugikan orang per orang. Oleh karena itu, pengamanan data sangat penting. "Kami mencoba membantu pemerintah Indonesia untuk melakukan pengamanan data penting, apalagi ke depan akan ada sistem identitas 'online' (SIM dan KTP). Kami ingin memastikan data benar-benar aman dan tidak disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement