REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Gojek Nadien Makarim mengatakan ingin menyeimbangkan antara jumlah pengemudi berbasis layanan dengan Gojek dengan pelanggannya. Caranya adalah dengan menghentikan perekrutan pengemudi baru.
"Sekarang kita rem perekrutan dan fokus pada pengaturan baru yang lebih ketat. Kalaupun harus merekrut tentu para ojek pangkalan," ujar Nadiem dalam acara Indosat IDByte, di Ritz Calton, Kawasan CSBD, Jakarta, Jumat (2/10).
Hal ini dia lakukan karena semakin membeludaknya pengendara Gojek. Awalnya pengendara Gojek hanya sedikit dan ini membuat konsumer kesal karena tidak mendapat orderan. Lalu Gojek menambah driver dan itu membuat pelanggan senang tapi tidak bagi para pengendara, mereka mengalami penurunan penghasilan.
"Makanya harus kita seimbangkan," ujar Nadiem.
Saat ini, jumlah pengemudi Go-Jek berjumlah 150 orang dan tersebar di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Bali.