Jumat 02 Oct 2015 15:00 WIB

Rusia: Sedikit Mahasiswa Indonesia Belajar Nuklir

Universitas Penelitian Nuklir Nasional MEPHI
Universitas Penelitian Nuklir Nasional MEPHI

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Wakil Kepala Universitas Riset Nuklir Rusia MEPhI, Tikhomirov Genagy, mengatakan baru sedikit mahasiswa asal Indonesia yang belajar mengenai nuklir di universitas tersebut.

"Baru ada satu mahasiswa Indonesia yang belajar di universitas ini," ujar Genagy dalam konferensi pers di Moskow, Rusia, akhir September.

Dia mengatakan mahasiswa asal Indonesia tersebut, baru masuk di universitas tersebut. Hal itu dikarenakan kerja sama nuklir antara Indonesia dan Rusia baru dimulai pada tahun ini.

"Kami berharap akan semakin banyak mahasiswa Indonesia yang akan belajar di universitas ini," tambah dia.

Universitas MEPhI merupakan salah satu universitas riset ternama di dunia. Pengajar di universitas tersebut merupakan fisikawan ternama di dunia.

Universitas tersebut juga didukung oleh 64 pusat riset, organisasi dan universitas di seluruh dunia seperti Badan Tenaga Atom Dunia (IAEA), Rosatom, Stanford, Cambridge, dan lainnya. Saat ini, jumlah mahasiswa asing yang belajar di universitas tersebut sebanyak 600 orang. "Kami menargetkan, sebanyak 2000 mahasiswa asing bisa kuliah di universitas ini."

Berbagai keunggulan yang dimiliki universitas tersebut yakni mempunyai berbagai fasilitas fisika nuklir, reaktor nuklir, laser, olasma, nanomaterial, sistem nano, nuklir untuk pengobatan dan fisika medis, riset luar angkasa, material, serta teknologi nuklir dan kimia.

Dia mengatakan biaya kuliah di universitas itu sekitar 150.000 rubel per tahun atau Rp 35 juta per tahun. Pihak universitas juga memberikan beasiswa.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement