REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, menegaskan kunjungan kerjanya ke Rusia pada pekan lalu sudah sesuai aturan dan mendapatkan izin dari Presiden melalui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Ia menjelaskan kunjungan kerja ke Rusia untuk menindaklanjuti perjanjian kerja sama yang sebelumnya dilakukan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan kemudian saat ini dilanjutkan Presiden Joko Widodo.
Seperti dikutip dari Antara, gubernur menyakinkan pihak Rosatom --salah satu lembaga nuklir atom di Rusia-- agar di Kaltim juga bisa berdiri pembangkit listrik tenaga nuklir.
Dalam kunjungan kerjanya, Awang Faroek juga bertemu 50 orang mahasiswa asal Kaltim yang sedang mengikuti pendidikan teknologi perkeretaapian di Rusia.
Menurut Awang Faroek, hasil kunjungan kerja tersebut sudah dilaporkan kepada beberapa menteri, salah satunya mengenai tindak lanjut kerja sama proyek perkeretaapian di Kaltim.
Pihak Russian Railways selaku calon investor setuju untuk mengubah proyek kereta api yang awalnya hanya untuk angkutan batu bara, menjadi pengangkut sumber daya alam, sehingga kereta api itu nantinya juga bisa membawa minyak kelapa sawit dari perkebunan, kayu hasil hutan tanaman industri dan sumber daya alam lainnya.