REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rachmat Budiman, Duta Besar RI untuk PBB dan organisasi internasional lainnya di Wina, mengatakan Indonesia mempunyai catatan keselamatan dan keamanan nuklir yang baik.
Namun, kata Rachmat, pengembangan kapasitas di bidang keselamatan-keamanan nuklir tersebut merupakan suatu yang masih harus dilakukan secara berlanjut untuk menjawab tantangan perkembangan dan pemanfaatan teknologi nuklir yang semakin luas.
''Hal itu juga menjadi semakin penting mengingat rencana Indonesia untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pada masa yang akan datang,'' kata Rachmat seperti diutarakan Minister Counsellor KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro, kepada Antara London.
Dody mengatakan Rachmat, sebagai ketua delegasi Indonesia, menegaskan komitmen Indonesia untuk membantu negara-negara berkembang lainnya di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, khususnya di bidang aplikasi teknologi nuklir dalam berbagai bidang pembangunan.
Di bidang keselamatan nuklir, Dubes Rachmat Budiman menyampaikan apresiasi atas beberapa kerja sama antara Indonesia dan IAEA dalam rangka pengembangan infrastruktur dan penguatan budaya keselamatan nuklir.
Indonesia juga mendorong penguatan kerja sama internasional di bidang keselamatan dan keamanan nuklir serta aplikasi teknologi nuklir untuk tujuan damai dalam kerangka Badan Tenaga Atom Internasional atau IAEA. Dorongan tersebut disampaikan Dubes Rachmat Budiman di Sidang Dewan Gubernur IAEA di Wina, Austria, pada 7-11 September 2015.