Sabtu 19 Sep 2015 09:05 WIB

Ilmuwan Berhasil Ciptakan 'Jubah Gaib' Seperti Milik Harry Potter

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Para ilmuwan dari Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley Departemen Energi AS (DOE) dan Universitas California Berkeley membuat jubah tersebut dari nannoantennas emas yang berbentuk seperti batu bata.
Foto: Berkeley Lab
Para ilmuwan dari Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley Departemen Energi AS (DOE) dan Universitas California Berkeley membuat jubah tersebut dari nannoantennas emas yang berbentuk seperti batu bata.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Pernahkan Anda membayangkan bisa menghilang atau tidak tampak seperti yang tergambar dalam film Harry Potter ketika mengenakan jubah gaib? Jika Anda menganggap jubah gaib hanyalah fiksi, mungkin Anda harus berfikir ulang.

Kini, oara peneliti berhasil mengembangkan teknologi jubah tak terlihat yang terkenal dalam seri fiksi Star Trek dan Harry Potter. Ahli dari California telah mendesain jubah kulit tak terlihat super tipis yang bisa membuat benda di dalamnya tidak terdeteksi cahaya.

Untuk sementara, jubah ini masih berukuran mikroskopik. Namun secara prinsip, teknologinya dapat membuat benda yang besar tertutupi dan tidak terlihat. Para ilmuwan dari Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley Departemen Energi AS (DOE) dan Universitas California Berkeley membuat jubah tersebut dari nannoantennas emas yang berbentuk seperti batu bata.

Jubah kulit ini memiliki tebal 80 nanometer. Jubah dicoba untuk menutupi objek berupa sel biologis atau berukuran 1300 mikron. Pelapisan dibuat agar ada lekukan dan tonjolan agar gelombang cahaya yang mengarah padanya memantul dan tidak bisa menembus lapisan.

Efeknya, objek di dalam lapisan tidak bisa dideteksi secara optis. Direktur Laboratorium Divisi Material Sains Berkeley, Xiang Zhang, seperti dikutip Daily Mail mengatakan ini adalah pertama kalinya objek tiga dimensi bisa teralihkan dari cahaya terlihat. Menurut Zhang, jubah super tipis mereka terlihat seperti mantel yang mudah didesain dan diaplikasikan.

"Jubah ini sangat berpotensi untuk menyembunyikan objek makroskopik (berukuran besar)," kata dia.

Profesor Zhang telah melakukan penelitian tentang jubah penghilang ini selama 10 tahun. Ia mendobrak batas tentang bagaimana cahaya berinteraksi dengan material atau bahan. Mengotak-atik lekukan dan jalur cahaya serta efek dari membelokkannya. Dalam percobaan kali ini, jubah nannoantennas tersebut juga dapat diatur 'on' dan 'off' nya melalui pengaktifan polarisasi.

Teknologi interaksi cahaya dengan material juga dapat digunakan untuk membuat mikroskop optik resolusi tinggi atau komputer optik super cepat. Temuan telah dipublikasikan dalam jurnal Science dengan judul "An Ultra-Thin Invisibility Skin Cloak for Visible Light"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement