REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAI KAKAP -- Swadiri Institut menguji coba penggunaan drone untuk mendeteksi kesehatan tanaman pangan di kalangan petani di Dusun Cempaka, Desa Sungai Itik, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Direktur Swandiri Institut Hermawansyah mengatakan penggunaan drone untuk membantu mendeteksi kesehatan tanaman sudah dilakukan petani di luar negeri.
"Misalnya di Eropa, untuk lahan tanaman anggur yang luasnya ratusan hektare, petani menggunakan drone untuk mendeteksi penyakit di tanaman tersebut," ujar dia, Rabu (16/9).
Sejak tiga bulan terakhir Swandiri Institut mulai mengembangkan untuk lahan pertanian. Didukung oleh Pulselab Jakarta dan UNDP. Dari pengamatan melalui drone tersebut, nantinya dapat dilihat tanaman yang sehat dan tidak. Sungai Kakap dipilih dengan pertimbangan sebagai kawasan pangan di Kalbar serta memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Harapannya, penggunaan drone nanti bisa meluas dan dimaksimalkan untuk meningkatkan produksi petani.
Peneliti dari Swadiri Institut Arief Munandar menjelaskan, drone yang digunakan jenis berbaling-baling empat dengan kemampuan terbang 150 - 200 meter. Lama terbang sekitar 25 menit. Untuk mendeteksi kesehatan tanaman, drone tersebut dilengkapi dua jenis kamera yakni yang khusus infra red dan visible atau biasa. Di ketinggian tertentu, kamera digunakan untuk memotret lokasi yang akan dipantau. Dari dua kamera tersebut digabung dan disandingkan menggunakan aplikasi tertentu sehingga menghasilkan gambar yang menunjukkan angka kesehatan tanaman sesuai warna yang ditampilkan.
"Yang diambil adalah proses fotosintesis dari tanaman. Untuk tanaman yang sehat, kisarannya dari warna yang sesuai angka 0,4 sampai 0,9. Sedangkan yang tidak sehat, dari angka 0,1 sampai 0,3," ujar Arief.
Petani dapat langsung melihat lokasi mana yang terserang penyakit sehingga upaya pencegahan pun dapat lebih cepat dilakukan. Ia menambahkan, untuk penggunaan drone, tingkat keakuratan dapat mencapai 2 centimeter per pixel. Sedangkan jika menggunakan satelit, tingkat akurasinya hanya di kisaran 15 m x 15 m.