Selasa 15 Sep 2015 13:44 WIB

Pekerjaan Ini Terancam oleh Adanya Robot

ABB memperkenalkan Robot YuMi sebagai robot industri pertama di dunia yang menandai revolusi modern di dunia robotik di Jakarta, Rabu (12/8).   (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
ABB memperkenalkan Robot YuMi sebagai robot industri pertama di dunia yang menandai revolusi modern di dunia robotik di Jakarta, Rabu (12/8). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ilmuwan sedang menganalisa jenis-jenis pekerjaan yang mungkin terancam dengan keberadaan robot. Dilansir dari laman The Independent, Senin (14/9) peneliti telah mengklasifikasikan dampak positif dan negatif kehadiran robot.

Secara keseluruhan, mereka menyimpilkan ada 35 persen pekerjaan yang bisa diambil alih oleh robot dalam kurun waktu 20 tahun ke depan. Beberapa profesi seperti terapis, pelatih pribadi, guru aman dari kemungkinan diambil alih oleh robot.

Tapi, jenis-jenis pekerjaan yang membutuhkan keahlian berulang seerti memanipulasi data, atau data entry bisa diambil alih oleh robot. Interaksi sosial juga masih sangat diinginkan dalam dunia pekerjaan. Robot tidak selalu bisa berinteraksi dengan baik. Dari laporan tersebut, pekerjaan seperti salesman, koki dan model cukup 'terancam' dengan keberadaan robot.

Sebelumnya, peneliti Carl Benedikt Frey dan Michael A Osborne pada tahun 2013 juga telah membuat analisis mengenai dampak komputerisasi terhadap pasar tenaga kerja di AS. Setidaknya, untuk saat ini keberadaan manusia masih diperlukan untu menduduki posisi sebagai manajer, meskipun saat ini ilmuwan juga telah menciptakan robot humanis untuk menemani orang-orang yang kesepian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement