Rabu 09 Sep 2015 04:30 WIB

Bandung Rencanakan Layanan Mirip Gojek

Rep: C01/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengemudi Gojek.
Foto: Republika/Wihdan
Pengemudi Gojek.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan pihaknya merencanakan konsep aplikasi selular untuk ojek di ruang pusat kendali Bandung Command Center. Aplikasi yang tujuannya mendukung peningkatan layanan ojek pangkalan ini nantinya dapat digunakan siapapun tanpa melibatkan pihak swasta.

"Siapa pun nanti bisa menggunakan itu, tanpa harus dikelola oleh perusahaan swasta seperti Gojek. Itu kita kalau mau misalnya seperti itu," jelas Ridwan.

Sebelumnya, pemerintah Kota Bandung secara resmi melarang Uber dan GrabTaxi beroperasi di wilayahnya. Meski begitu, Pemkot masih membolehkan Gojek beroperasi dengan beberapa pertimbangan.

"Sebelum ada transportasi massal yang memadai di Kota Bandung, ojek ini masih dibutuhkan," ungkap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui di ruangannya Selasa (8/9).

Ridwan mengatakan di negara-negara maju tidak ada layanan transportasi serupa ojek karena transportasi umum disediakan sudah memadai. Namun, dengan kondisi transportasi umum di Bandung belum ideal, Ridwan menilai keberadaan ojek pada umumnya dan juga Gojek masih membantu masyarakat.

Karenanya, Ridwan mengimbau pengendara ojek pangkalan juga mau meningkatkan kualitas layanan lebih baik dengan mengandalkan teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi, seperti ponsel, Ridwan mengatakan para pengendara ojek dapat memberikan layanan mengantar warga maupun barang.

"Tanpa mereka meng-upgrade sistem digital, mereka hanya menunggu secara manual di awal hingga akhir hari. Ini membuat daya produksinya lebih rendah," kata Ridwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement