Sabtu 05 Sep 2015 16:25 WIB

Alat Pancing Ilhami NASA Temukan Ide Baru Jelajah Ruang Angkasa

Luar Angkasa
Foto: ap
Luar Angkasa

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Perjalanan melintasi ruang angkasa memerlukan banyak bahan bakar dan waktu. Hal inilah yang menyebabkan misi ruang angkasa menjadi sesuatu yang mahal. Kini, Badan Antariksa AS (NASA) menemukan satu trik baru untuk bisa bepergan ke luar angkasa dengan lebih murah.

Dilansir dari ScienceAlert, NASA mengembangkan pesawat dengan pendekatan baru. Pesawat ini memungkinkan 'menumpang' pada komet sehingga bisa menghemat abhan bakar dan waktu. Inilah ide dibalik konsep Comet Hitchhiker.

Comet Hitchhiker bisa mencapai kecepatan minimal 45,5 ribu km per jam. Kecepatan ini cukup untuk memulai penjelajahan ruang angkasa. Teknik menumpang pesawat pada komet mirip dengan apa yang dilakukan nelayan ketika ingin memancing ikan.

Ketika pesawat ini mendekati komet, pesawat akan menambatkan badannya sehingga bisa melekat pada batu yang ada pada komet. Hal ini memungkinkan pesawat tertarik oleh komet. Melalui teknologi yang ada, pesawat perlahan akan berputar dan menyesuaikan diri dengan kecepatan komet sehingga bisa 'terbang' besama. Dari teknik ini, pesawat juga sekaligus bisa memanen energi.

Energi yang dikumpulkan ini nantinya bisa digunakan untuk menjelaah ke 'pos' berikutnya. Tim rekayasa di balik pesawat ini mengatakan 10 komet bisa ditangkap atau ditumpangi pada satu misi tunggal. Ilmuwan NASA berpikir Comet Hitchhiker bisa menjalani misi ke Pluto dalam waktu sekitar enam tahun. Jika berhasil tiba di Pluto, pesawat ini juga masih memiliki energi tersisa. Pada saat itu, pesawat ini juga bisa bertindak sebagai tempat pengisian bahan bakar yang jauh untuk pesawat ruang angkasa lainnya.

Namun, penanggung jawab proyek ini Masahiro Ono mengatakan bukan hal yang mudah untuk melakukan semua ini. Untuk bisa menjalankan konsep ini, para peneliti masih harus menyelesaikan beberapa hal. Mereka harus menambatkan karbon nanotube sepanjang 100-km dan tombak yang terbuat dari berlian. Kedua benda inilah yang menajdi kunci pesawat bisa menangkap komet dan menumpanginya. Para ilmuwan berharap dalam beberapa tahun mendatang pembuatan karbon nanotube dan tombak berhasil. Langkah berikutnya adalah pengujian secara virtual konsep ini di laboratorium NASA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement