Sabtu 05 Sep 2015 10:28 WIB

Tahun Depan, DIY Miliki Aplikasi Ketersediaan Ruang Parkir

 Kendaraan diderek oleh petugas dinas perhubungan di Parkir IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Rabu (12/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Kendaraan diderek oleh petugas dinas perhubungan di Parkir IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta berharap rencana pembuatan sistem informasi parkir yang diwujudkan dalam aplikasi parkir bisa direalisasikan sesuai target yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Istimwa Yogyakarta (DIY). Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho mengatakan nantinya akan ada aplikasi mengenai ketersediaan ruang parkir di Kota Yogyakarta.

Aplikasi tersebut dibuat oleh DIY namun kantong parkir yang digunakan ada di Kota Yogyakarta. Rencananya, aplikasi ini bisa digunakan tahun depan. Aplikasi yang menampilkan data ketersediaan ruang parkir di sejumlah kantong parkir utama di Kota Yogyakarta tersebut akan dapat diakses melalui telepon pintar dengan sistem operasi android.

"Harapannya, aplikasi tersebut bisa menurunkan kepadatan lalu lintas di Kota Yogyakarta terutama saat musim libur panjang. Biasanya, terjadi kepadatan di ruas-ruas jalan tertentu karena kendaraan berputar-putar mencari parkir yang kosong," katanya, Jumat (4/9).

Hanya saja, Wirawan mengaku belum bisa memberikan gambaran mengenai pengurangan kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi wisata apabila aplikasi parkir itu sudah bisa diakses. Kantong parkir yang akan dimasukkan dalam sistem basis data aplikasi tersebut di antaranya adalah Taman Parkir Abu Bakar Ali, Ngabean dan Senopati.

Harapannya, lokasi parkir lain bisa masuk seperti di Pasar Sore dan Sriwedani termasuk kantong parkir yang dikelola pihak ketiga seperti di sisi barat Stasiun Tugu. Lima tempat khusus parkir yang dikelola Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki kapasitas 82 bus, 465 mobil dan 550 sepeda motor. Kapasitas diperkirakan bertambah karena saat ini sedang dilakukan pembangunan parkir bertingkat di Abu Bakar Ali.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement