Selasa 01 Sep 2015 22:49 WIB

Aplikasi Haji Pintar Bantu 12 Jamaah Haji yang Tertinggal Rombongan

Aplikasi Haji Pintar
Foto: Kementerian Agama RI
Aplikasi Haji Pintar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Aplikasi Haji Pintar berbasis android yang dibuat Kementerian Agama (Kemenag) dapat membantu jamaah yang menghadapi masalah terkait layanan haji.

Hal itu terbukti ketika 12 jamaah asal embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 02) menghadapi masalah, tertinggal dengan rombongan mereka di Madinah saat menuju Makkah, kemarin, (31/8).

"Saya langsung kirim SMS (pesan singkat) pengaduan yang ada di (aplikasi) Haji Pintar itu," kata Sodik Kurniawan (40 tahun) , salah satu jamaah JKG 02 yang tertinggal, ketika bercerita dengan tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja (Daker) Makkah, Arab Saudi, Selasa,

Ia mengatakan melalui aplikasi itulah ia terus berkomunikasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M, khususnya yang berada di Daker Madinah.

"Daker Madinah tahu kasus itu dari sms pengaduan saya," ujarnya.

Selanjutnya petugas PPIH dari Daker Madinah datang membantu dan menawarkan Sodik dan 11 rekannya untuk berangkat ke Makkah, setelah Isya dengan menggunakan Toyota Coaster, karena bus yang seharusnya membawa mereka telah tiba lebih dulu di Makkah.

Sodik dan rekan-rekannya itu seharusnya berangkat dari Madinah ke Makkah, Senin (31/8) pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Namun pada proses pengecekan, paspor mereka tidak ada di pengemudi bus, sehingga mereka tidak bisa berangkat bersama rombongan.

Akhirnya Sodik dan 11 jamaah itu baru tiba di kantor Daker Makkah sekitar pukul 07.00 WAS atau 11.00 WIB dan diterima oleh Kepala Seksi Perlindungan Jamaah, Jaetul Muchlis Basyir, dan Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Tawabuddin.

Jaetul Muchlis Basyir yang bertanggung jawab terhadap perlindungan jamaah selama di Makkah, menilai peristiwa rombongan yang tertinggal harusnya tidak terjadi. Ia menilai ada yang kelemahan dalam pengorganisasian kloter JKG 02

"Ketua Kloter atau ketua rombongan harusnya memeriksa apakah paspor yang sudah sesuai dengan jumlah jamaah yang ada di dalam bus sebelum berangkat," katanya.

Ia menjamin hak 12 jamaah itu termasuk layanan penginapan, katering, dan transportasi tidak berkurang. Ke-12 jamaah yang tiba di kantor Daker Makkah itu langsung diajak sarapan di kantin lantai 5 untuk kemudian diantar ke Masjidil Haram untuk melakukan umrah qudum (kedatangan).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement