REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon bekerja sama dengan berbagai perusahaan raksasa di AS mengembangkan sensor elektronik yang dapat melenturkan dan meregangkan lapisan kapal dan jet. Dilansir dari Anadolu Agency, akhir pekan lalu Pentagon mengembangkan elektronik fleksibel dan sensor yang dapat ditarik serta dimasukkan ke dalam lapisan aset militer dan peralatan sipil. Proyek ini rencananya diluncurkan pada April lalu.
Inovasi ini disebut sebagai sebuah revolusi dalam industri elektronik. Teknologi itu memungkinkan para pengembang untuk memiliki teknologi yang lebih besar dalam bobot yang lebih ringan dan bentuk yang lebih fleksibel. Diumumkan oleh Menteri Pertahanan, Ash Carter, di Silicon Valley, konsorsium yang disebut 'Flexible Hybrid Elektronic Institute', akan dipimpin oleh FlexTech Alliance, perusahaan yang berbasis di Kalifornia.
Konsorsium ini terdiri dari 162 perusahaan, universitas dan kelompok non profit termasuk Apple, Hewlett Packard (HP), Boeing, General Motors, Cleveland Clinic, Stanford dan MIT. Flexible Hybrid Electronic Institute akan digunakan dalam perangkat pemantauan medis dan aset militer seperti kapal perang dan jet tempur.
Perangkat dibuat menggunakan teknologi yang menjadikannya ringan dan cukup tipis, sehingga bisa masuk ke dalam lengkungan dari tubuh manusia atau membentang di seluruh bentuk obyek.
"Mengingat apa yang telah kita lakukan, saya mendorong pentangon melakukan apa yang bisa dilakukan dan berinvestasi di bidang teknologi," kata Carter.