Jumat 28 Aug 2015 16:13 WIB

Indosat Lindung Nilai Hadapi Pelemahan Rupiah

Indosat
Indosat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- PT Indosat Tbk dalam menghadapi tren depresiasi rupiah yang berlangsung sejak 2013 melakukan lindung nilai dan mengurangi porsi hutang dolar AS sebagai strategi perusahaan dalam menghadapi pemelahan mata uang Indonesia itu.

"Pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang terjadi belakangan ini memang mengakibatkan perusahaan perlu mengambil sejumlah langkah agar kondisi keuangan tak terlalu terganggu," kata Divison Head Investor Communication PT Indosat Tbk Andromeda H. Tristanto kepada pers di Jakarta, Jumat.

Dikatakan, dalam melakukan lindung nilai, kebijakan risiko yang dianbil adalah rasio lindung nilai minimum 35 persen dari total nilai hutang dalam mata uang asing.

Per 30 Juni 2015 Indosat mempunyai 609,5 juta dolar AS kontrak lindung nilai atau 52,24 persen dari total pinjaman bank dan obligasi dalam dolar AS.

Mengenai pengurangan utang utang dolar AS, dikatakan, saat ini perusahaan mengutamakan sumber pendanaan rupiah dengan tetap memperhitungkan keuntungan optimal yang diperoleh perusahaan.

Selain itu sejak 2014 perusahaan sudah merencanakan pelunasan dipercepat untuk obligasi sebesar 650 juta dolar AS yang jatuh tempo di tahun 2020 dan menyiapkan sumber pendanaan. "Pelunasan telah dilakukan pada Juli 2015," katanya.

Menurutnya, terjadi peningkatan jumlah hutang perusahaan sebesar Rp5 triliun dari bulan Maret 2015 sebesar Rp23,3 triliun menjadi Rp28,4 triliun pada Juni 2015.

Disamping itu juga terjadi kenaikan jumlah hutang dalam dolar AS sebesar 280 juta dolar AS dibulan JUni 2015 sebesar 1,17 miliar dolar AS dibanding Maret 2015 sebesar 890 juta dolar AS.

"Kenaikan jumlah hutang perusahaan di Juni 2015 dikarenakan perusahaan menarik fasilitas pinjaman yang dimiliki sebagai persiapan melakukan pelunasan dipercepat obligasi sebesar 650 juta dolar AS pada Juli 2015," katanya.

Setelah pelunasan dipercepat dilakukan pada Juli 2015, jumlah hutang Indosat turun menjadi Rp23,4 triliun dan jumlah utang dolar AS turun dari 1,17 miliar dolar AS pada Juni 2015 menjadi 676 juta dolar AS pada Juli 2015.

Sementara pada Agustus 2015, perusahaan kembali menurunkan porsi hutang dolar AS sehingga jumlah hutangnya menjadi 515 juta dolar AS atau 30 persen dari total hutang.

Dibandingkan posisi Maret 2015, katanya, profit hutang perusahaan juga membaik yang rata-rata tertimbang jatuh tempo naik dari 2,4 tahun (Maret 2015) menjadi 3,2 tahun (Agustus 2015) dan rata-rata tertimbang suku bunga turun dari 8,07 persen (Maret 2015) menjadi 6,5 persen (Agustus 2015).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement