Jumat 28 Aug 2015 00:21 WIB
Polemik Web revolusimental.co.id

Revolusimental.go.id Dihidupkan Lagi Pekan Depan

Rep: C02/ Red: Yudha Manggala P Putra
web revolusimental.co.id sejak Rabu (26/8) pagi tak bisa diakses
web revolusimental.co.id sejak Rabu (26/8) pagi tak bisa diakses

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Sekretaris Jenderal Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Sugihartatmo mengatakan bakal menghidupkan kembali situs web www.revolusimental.go.id pekan depan. Situs yang sempat menjadi sorotan masyarakat ini lumpuh pada Rabu (26/8), dua hari setelah diluncurkan Menteri Koordinator PMK, Puan Maharani.  

"Dia (situs revolusi mental) akan lahir kembali minggu depan," kata Sugihartatmo saat dihubungi Republika, Kamis (27/8).

Sugi menjelaskan, Revolusimental.go.id mati sementara akibat serangan peretas. Politikus PDIP ini enggan menjelaskan sosok hacker dan apa motifnya. Menurutnya situs ini ketika hadir kembali nanti, bakal lebih kuat keamananannya. 

“Kami terpaksa men-shutdownnya (mematikan). Itu tak perlu diungkap. Hanya saja kami perlu memperkuat situs itu agar tidak mudah diserang lagi,” kata dia.

Sugihartatmo mengatakan Kementerian PMK akan bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) untuk memperkuat keamanan situs.  “Dia akan lebih kuat, dia akan kita buka untuk publik dan terbuka untuk semua media,” kata Sugihartmatmo.

Situs www.revolusimental.go.id sempat menjadi pembicaraan masyarakat selama dua hari ini. Gara-garanya, beredar kabar situs ini menelan dana hingga 140 miliar yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2015 (disingkat APBN 2015).

Sugihartmatmo membantah kabar tersebut. “Ini tidak benar,” tegas Sugi.

Ia menyebutkan untuk sebuah website, anggaran yang dialokasikan hanya Rp 200 juta. Itupun kata dia sudah mencakup semua kebutuhan situs. Seperti pengelolaan dan proteksinya.

Ia berharap tidak adalagi, spekluasi yang membuat situs ini tak berevolusi seperti namanya. Penggunaan instrumen website tersebut hanya salah satu dari sejumlah program gerakan nasional revolusi mental.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement