REPUBLIKA.CO.ID, NIKOSIA -- Pelaku kejahatan siber yang mengaku sebagai satu perusahaan di Afrika telah mencuri 565.000 euro (sebanyak 644.100 dolar AS atau sekitar Rp9 miliar) dari satu perusahaan pelayaran yang terdaftar di Siprus. Polisi setempat mengungkapkan hal itu pada Rabu (26/8).
Perusahaan pelayaran yang berpusat di Limassol melaporkan ke polisi bahwa beberapa hari sebelumnya mereka menerima surel yang dimaksudkan berasal dari pemasok bahan bakar mereka, satu perusahaan di Afrika.
Perusahaan tersebut meminta uang yang menjadi tunggakan perusahaan pelayaran untuk pembelian bahan bakar dan perusahaan pelayaran itu diminta mendepositokan uang tersebut di satu rekening bank yang berbeda dari yang digunakan selama ini.
Dilaporkan Xinhua, Perusahaan pelayaran itu mematuhi dan melakukan dua kali deposito pada 28 Juli dan 29 Juli ke rekening baru tersebut. Perusahaan pelayaran tersebut mendapati bahwa perusahaan itu telah ditipu, ketika perusahaan bahan bakar di Afrika mengirim surel untuk meminta pembayarannya.
Lembaga yang menangani kejahatan maya telah melacak uang tersebut berada di Polandia. Polisi Siprus telah meminta bantuan Interpol untuk menemukan para peretas itu.