REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) akan membangun satu unit irradiator setara industri di kawasan Serpong, Jakarta. Iradiator ini akan melengkapi fasilitas sejenis milik BATAN yang dibangun sejak 1981 di Pasar Jumat.
"Pemerintah sudah menganggarkan dana Rp 90 Miliar dan kita berharap 2017 selesai dan bisa beroperasi di 2018," ujar Kepala BATAN, Djarot S Wisnubroto usai menghadiri wisuda sarjana STTN BATAN di Yogyakarta, Rabu (25/8).
Menurut Djarot, saat ini baru ada dua iradiator yang ada di Indonesia, pertama milik BATAN di Pasar Jumat dan kedua milik Perusahaan Asing di Cikarang. Keberadaan iradiator ini sangat penting bagi kemajuan industri dan eksport di Indonesia.
"Iradiator ini adalah rumah atau gedung untuk memberikan radiasi sesuai ketentuan terhadap barang, makanan atau benda. Fungsinya mengurangi mikroorganisme sehingga lebih tahan lama dan higienis," katanya.
Iradiator di Pasar Jumat hanya berkekuatan 60 kilo Kuri. Sementara yang akan dibangun di Serpong kekuatannya 300 kilo kuri.
Iradiator bisa dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan yang akan di eksport. Mikroorganisme akan berkurang banyak jika di radiasi melalui iradiator ini. "Coklat di Sulawesi Selatan misalnya akan lebih tahan lama dengan mikroorganisme yang minimal sehingga memenuhi standart eksport," katanya.
Dia berharap ke depan akan ada pengusaha Indonesia yang juga membangun iradiator ini di daerah.
Sementara itu menurut Ketua STTN BATAN Yogyakarta, Sutomo Budiarjo, sekolah tinggi yang dipimpinnya mewisuda sekaligus menyerahkan SIB (Sertifikat Izin Bekerja) kepada 77 sarjana, meliputi 21 lulusan prodi Teknokimia Nuklir, 29 prodi Elektronika Instrumentasi, dan 27 lulusan prodi Elektromekanik.