Sabtu 22 Aug 2015 09:06 WIB

AS Ajukan Paten untuk Prediksi Serangan Bajak Laut

Bajak laut Somalia ketika beraksi mencegat mangsa.
Foto: AP
Bajak laut Somalia ketika beraksi mencegat mangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini, Angkatan Laut AS megajukan permohonan paten untuk metode prediksi serangan bajak laut. Pembahakan di industri maritim menimbulkan kerugian setidaknya hingga 15 miliar setiap tahun.

Jika angkatan laut bisa meminimalkan risiko tersebut, maka bisa menghasilkan manfaat yang sangat besar. Bukan hanya untuk perusahaan komersial, namun juga perusahaan nirlaba. Hal ini bisa dimaklumi pembajakan kapal bisa saja menyerang kapal bantuan kemanusiaan yang akan diberikan di daerah-daerah konflik.

Metode ini diharapkan bisa membantu kapal untuk mengenali ancaman pembajakan di masa yang akan datang. Sistem baru yang diusulkan ini menggabungkan informasi tentang kondisi cuaca lokal, mencakup suhu, dan kondisi di laut. Selain itu, data mengenai historis bajak laut juga sangat diperlukan dalam metode ini. Data-data historis mencakup nama kelompok bajak laut, lokasi beroperasi, arah gerak dan waktu penyerangan. Data-data ini lalu diolah menjadi software.

"Model yang digunakan untuk mengatasi bajak laut ini didasarkan pada permainan mangsa predator dengan model berburu untuk kelompok bajak laut sebagai predator," ujar salah satu kutipan dokumen pengajuan paten tersebut seperi dikutip ScienceAlert.

Komputer yang digunakan untuk menjalankan sotfware ini akan memapu menghasilkan serangkaian hipotesis, kemungkinan bajak laut akan menyerang tergantung kondisi cuaca, kondisi di laut. Angkatan laut mengusulkan metode Monte Carlo untuk distribusi probabilitas, mengunakan teknik kombinasi pada kasus-kasus pembajakan di masa lalu dan menggunakan teknik ramdom sampling untuk memprediksi apa yang terjadi selanjutnya.

Garis alogartma ini juga nantinya bisa digunakan untuk memprediksi pergerakan musuh saat pertang di laut atau menangkap penyelundup narkoba berdasarkan rute historis yang pernah terjadi. Salah satu keunggulan metode yang akan dipatenkan ini adalah kemampuan fleksibilitas tinggi untuk bisa beradaptasi dengan kebutuhan yang berbeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement