REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan orang tua perlu mengawasi aktivitas anaknya dalam menggunakan media sosial untuk menghindari dampak negatif yang mungkin muncul.
"Pertama yang perlu dipertanyakan adalah apakah anak perlu memiliki media sosial? Apakah usianya sudah tepat? Batasan umur yang diterapkan pengembang media sosial tentu memiliki alasan," kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (12/8).
Bila telah memiliki media sosial, Vera mengatakan bahwa orang tua perlu mendampingi aktivitas anaknya. Salah satu caranya, orang tua harus mengetahui kata sandi akun media sosial anak dan berteman dengan anaknya di media sosial.
"Kalau sudah berteman, orang tua juga perlu menjaga perilaku. Kalau ada masalah, jangan langsung ikut berkomentar di media sosial, tetapi bicarakan langsung baik-baik di dunia nyata," tuturnya.
Selain itu, orang tua juga perlu memberi pemahaman kepada anak bahwa internet adalah ruang publik. Di internet, seseorang juga harus bisa menjaga dan memilah apa yang akan diunggah atau dibagikan supaya tidak menjadi korban "bullying".
"Orang tua bisa mengibaratkan internet seperti di mal. Di dalam mal kan tidak bisa juga seseorang teriak-teriak sembarangan," katanya. Lalu, apa yang harus dilakukan orang tua bila anaknya di-"bully" di media sosial?
Vera mengatakan bahwa "bullying" di media sosial lebih baik didiamkan saja, tidak perlu ditanggapi, apalagi dibalas. Lebih baik orang tua fokus mendampingi anak supaya kuat dan tidak mendapat pengaruh negatif.
"Namun, 'bullying' yang terjadi perlu disimpan sebagai barang bukti bila di kemudian hari hal itu sampai ke ranah hukum," ujarnya.
Hal penting lain yang perlu diberikan pemahaman dari orang tua kepada anak adalah jangan sekali-kali memberikan identitas dan data pribadi di internet dan media sosial.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
