Senin 10 Aug 2015 20:10 WIB

Ransomware Ancam Pengguna Smartwatch

Rep: MGROL38/ Red: Yudha Manggala P Putra
Smartwatch
Smartwatch

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA -- Ransomware, program jahat yang biasa menjangkiti komputer dan smartphone kini berpotensi mengancam perangkat wearable seperti smartwatch. Telemetri Symantec menemukan, tidak sulit bagi ransomware menjangkiti perangkat wearable yang terkoneksi dengan mobile phone.

Perangkat wearable didesain untuk bisa terkoneksi dengan perangkat lain yakni smartphone dan tablet. Seperti dilansir First Post, Senin (10/8), ransomware dapat menjangkiti smartwatch lewat file berekstensi .apk. Ketika tiba-tiba muncul .apk file 'tambahan', maka bisa dipastikan perangkat Anda telah terjangkit ransomware.

Biasanya, mereka tidak sadar jika perangkatnya telah terjangkit ransomware.  Pasalnya, aplikasi yang tiba-tiba terinstal itu terlihat asli dan pengguna bisa mengkliknya. Jika sampai diklik, hal itu umumnya akan menyebabkan smartwatch tidak dapat digunakan.

Meski begitu, saat ini Symantec belum melihat adanya ransomware yang benar-benar dirancang untuk menargetkan smartwatches. Tapi jangan senang dulu, karena malware yang digunakan untuk pemerasan lainnya bisa muncul menjangkiti perangkat Anda yang lainnya.

Dikabarkan sebelumnya, 11 dari 12 negara di dunia terjangkit ransomware dalam 12 bulan terakhir. Negara itu adalah India, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Italia, dan German yang berada di posisi teratas.

Serangan ransomware biasanya terjadi setelah program jahat (malware) terunduh secara tidak sadar lalu menginfeksi komputer korban. Malware ini bisa menyusup lewat email atau melalui situs web yang terinfeksi. Begitu ada di komputer, program jahat tersebut mengenkripsi seluruh dokumen pengguna, seperti file penting, foto, film, dan musik.

Setelah itu terjadi, biasanya akan muncul ancaman tertulis yang meminta pengguna membayar tebusan kalau ingin dokumen mereka yang sudah terkunci bisa diakses kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement