REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Dr Hendry Subiakto memperkirakan pada tahun 2020 nanti Indonesia akan mengalami krisis broadband atau frekuensi.
"Saat ini broadband atau frekuensi dipakai oleh semua orang yang dulunya hanya dipakai oleh radio dan televisi dan sebagainya," kata Hendry saat membawa materi dalam temu redaktur Kebudayaan se-Indonesia di Semarang, Sabtu.
Hendry mengatakan, pada tahun 2020 diperkirakan Indonesia akan kehilangan 500 MHz bandwidth sehingga perlu ditambah untuk mobile broadband tersebut.
Dia mengatakan jika kita mengalami krisis broadband maka semua kegiatan internet akan mengalami perlambatan dan sulit untuk dibuka.
Sejak tahun 2013 Indonesia sudah minus 16 MHz bandwidth kemudian tahun 2014 menjadi sebesar 53 MHz bandwidth dan 2015 menjadi 100 MHz bandwidth.
Dan diperkirakan di tahun 2016 menjadi minus 157 MHz bandwidth, tahun 2017 minus 214 MHz bandwidth, 2018 jadi minus 297 MHz bandwidth dan tahun 2019 jadi 383 MHz bandwidth serta 2020 menjadi 500 MHz bandwidth.
Oleh karena itu, hal ini perlu ditata kembali sehingga kita tidak akan kehilangan broadband dan akan mengacaukan jaringan internet yang tidak bisa dibendung, karena hampir setiap tiga bulan ada konten baru yang akan mengambil kuota broadband tersebut.
"Kita harus kreatif juga termasuk dalam berbagai sekmen kehidupan manusia karena teknologi ini semakin global," jelasnya.