Sabtu 08 Aug 2015 12:22 WIB

Duh, Jutaan Orang Terancam Menganggur Gara-Gara Robot?

Truk kemudi otomatis.
Foto: Daily Mail
Truk kemudi otomatis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muculnya mesin otomatis seperti kendaraan kemudi otomatis menjanjikan banyak hal bagi kehidupan manusia. Selain memudahkan dan membuat segala sesuatu menjadi lebih ekonomis, robot atau segala sesuatu yang otomatis juga mengancam berbagai jenis bekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Para ahli memperkirakan akan terjadi perubahan mendasar pada pasar tenaga kerja dalam waktu 20 tahun mendatang.

Robot akan mengambil alih pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Baru-baru ini, Asosiasi Truk di Amerika memperkirakan kehadiran kendaraan kemudi otomatis bisa mengambil alih pekerjaan milik 7 juta orang. Asosiasi ini mempekerjakan 7 juta orang. Sebanyak 3,4 juta orang bekerja sebagai sopir. Sisanya, bekerja sebagai kondektur. Kehadiran kendaraan kemudi otomatis mengancam posisi pekerja ini. Padahal, berdasarkan sensus di Amerika tahun 2014, sopir truk adalah pekerjaan yang paling umum di 29 negara bagian AS.

Awal tahun ini, peneliti dari Oxford University di Inggris memperkirakan sebanyak 47 persen tenaga kerja di AS berisiko tinggi digantikan posisisnya oleh tenaga robot. Hal ini disebabkan karena teknologi robot yang semakin berkembang dan kompleks sehingga penggunaan robot sebagai tenaga kerja sangat membantu efiseinsi pekerjaan.

"Robot nantinya juga bisa melakukan kerja-kerja kognitif sehngga akan semakin sulit untuk memilih antara mempekerjakan manusia atau robot," ujar Michael Osbourne, salah satu penulis studi tersebut dalam sebuah wawancara dengan ABC, seperti dilansir laman ScienceAlert.

Lalu, apa yang membuat perusahaan lebih memilih mempekerjakan manusia dibanding mempekerjakan robot? Menurut studi tersebut, kreativitas manusia yang menjadi kuncinya. "Kami menemukan ada tren yang kuat antara konten kreatif pekerjaan dan penggantian oleh robot. Artinya, semakin Anda kreatif, Anda akan lebih aman dari potensi digantikan oleh robot," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement