REPUBLIKA.CO.ID, PENTAGON -- Hacker Rusia dikabarkan meluncurkan serangan siber kelas tinggi terhadap sistem surat elektronik (email) di Pentagon pada bulan lalu. Serangan itu menyebabkan sistem email di Markas Departemen Pertahanan AS tersebut ditutup hingga hampir dua pekan.

NBC News, mengutip staf resmi yang tidak disebutkan namanya, melaporkan pada Kamis (6/8), serangan tersebut terjadi sekitar 25 Juli 2015. Sekitar 400 email milik personel militer dan sipil bekerja di gedung itu disebut terkena dampaknya.  

Sumber itu mengatakan kepada NBC News, serangannya  mengandalkan semacam sistem otomatis yang dengan cepat mengumpulkan banyak data dan mendistribusikanya ke ribuan akun di Internet.

Disebutkan juga bahwa hacker diduga berasal dari Rusia itu mengkoordinasikan serangan siber canggih melalui akun terenkripsi di media sosial.

Masih belum bisa dipastikan apakah serangan tersebut dilakukan hacker pemerintah Rusia atau individual. Namun melihat pada targetnya, "Itu jelas dilakukan demi kepentingan negara mereka," ungkap sumber tersebut.

Sumber itu mengklaim, tidak ada informasi baik rahasia atau tidak yang berhasil digondol. Dikatakan juga bahwa hanya akun dan surel yang tidak bersifat rahasia yang diserang.

Sesasat setelah serangan terjadi, Pentagon langsung memadamkan sistem email juga internet untuk melakukan investigasi. Sistem ini diperkirakan baru akan kembali online di akhir pekan ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika