Rabu 05 Aug 2015 15:38 WIB

Cina Batasi Ekspor Superkomputer dan Drone

Sebuah drone Phantom DJI.
Foto: Reuters
Sebuah drone Phantom DJI.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan membatasi ekspor drone dan superkomputer mulai 15 Agustus mendatang. Kementrian Perdagangan Cina (MOC) telah menyatakan secara resmi pembatasan ekspor pesawat tanpa awak tersebut. Perusahaan yang akan mengekspor pesawat tanpa awak dan komputer dengan sistem operasi berkecepatan 8 tera per detik ini harus mendapatkan izin dari otoritas perdagangan Cina.

Pembatasan ekspor drone dan superkomputer kini harus seizin otoritas karena dinilai berhubungan dengan keamanan nasional. DIlansir dari laman Mashable, drone buatan Cina dianggap cukup maju. Pesawat tanpa awak ini mampu bertahan di udara lebih dari satu jam. Bukan hanya itu, drone buatan Cina juga bisa bertahan dalam gempuran cuaca buruk.

Perusahaan yang akan mengekspor juga diminta untuk menyerahkan spesifikasi teknologi, termasuk detai siapa yang akan membeli produk tersebut. Proses peninjauan akan memerlukan waktu 45 hari, Meskipun tampak cukup lama, ini akan termasuk sebentar dalam hal birokrasi pemerntah. Shao Jianhuo, Wakil Presiden DJI Teknologi mengatakan Cina kini melarang ekspor drone untuk kepentingankomersial. Namun, menurut dia, hal ini juga bisa menjadi satu upaya untuk mempoteksi teknologi kunci yang dihasilkan di negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement