REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Lembaga riset Jepang Ernst dan Young LCC melakukan audit keuangan Toshiba Corp. Mereka menduga ada skandal laporan keuangan sebesar 1,2 miliar dolar AS. E dan Y telah membentuk tim eksekutif untuk menyelidiki kasus tersebut. Sebanyak 20 orang itu, akan mencari tahu apakah ada masalah dalam pelaksanaan audit Toshiba.
Sebelumnya, pengacara panel eksternal dan akuntan telah disewa untuk menyelidiki rekening Toshiba. Berdasarkan hasil penyelidikan, ditemukan jumlah rekening meningkat sebesar 1,23 miliar dolar selama periode tujuh tahun. Skandal ini mencapai peringkat pertama sebagai perusahaan terbesar di Jepang tahun 2011. Diduga, ketidakberesan keuangan ini ada pada unit bisnis kamera Olympus Corp, yang juga sebelumnya adalah klien E dan Y.
Institut Akuntan Publik Jepang dan badan pengaturan industri akuntansi, mengatakan pihaknya telah menyelidiki audit Toshiba pekan lalu. Mereka juga berharap supaya badan jasa keuangan dan regulator keuangan negara, ikut andil dalam penyelidiakn untuk beberapa bulan mendatang. Sebanyak 150 orang dilibatkan untuk menyelesaikan audit pascaskandal di rekening Toshiba. Sebelumnya, atas berita skandal keuangan ini, CEO sekaligus Presiden Toshiba, Hisao Tanaka menyatakan mengundurkan diri.