REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Apple membantah telah membuat rencana sendiri untuk mekanisme penjualannya pada konsumen. Rumor yang beredar Apple akan menjual langsung produk ke konsumen.
Laporan dari Bisnis Insider pada hari senin mengatakan iPhone kini sedang menguji layanan tersebut pada Mobile Virtual Network Operator (MVNO) di Amerika Serikat. Pembuat ponsel ini juga akan melakukan perbincangan dengan operator Eropa untuk membuat pengaturannya.
Dengan kata lain, Apple akan memotong kerja samanya selama ini dengan perusahaan telekomunukasi yang selama ini diandalkan dalam pemasaran produknya. Namun pernyataan tersebut telah dibantah oleh Apple. "Kami belum membicarakan ini, dan kami tidak memiliki rencana untuk MVNO," ujar juru bicara Apple, dilansir dari reuters, Rabu (5/8).
Menurutnya, sejak pertama kali iPhone meluncur pada tahun 2007 mereka telah bekerja sama dengan layanan operator seperti AT & T Inc, Deutsc he Telekom AG, dan China Mobile Ltd. Mereka telah menjadi bagian penting dalam pendistribusian iPhone pada pasar dunia dan dalam memastikan keberhasilan pergerakan Apple ke dlam bisnis ponsel.
Selama ini, operator membeli sejumlah besar ponsel dari Apple kemudian mereka akan menjualnya kembali kepada pelanggan dalam kontrak jangka panjang. Menurutnya, dengan berpindah langsung dan menjualnya pada konsumen, jusru ini akan berisiko bagi Apple.
Baru-baru ini juga Apple melaporkan telah gterjual iPhone sejumlah 48 juta pada kuartal hingga bulan Juni 2015. Dengan total pendapatan sebesar 31.4 juta dolar AS dengan presentasi 63 persen dari total penjualan.
Kemudian, dalam trangka untuk memenuhi kebutuhan nasabah, Apple jusru telah berpindah fokus yang dulu hanya memberikan penawaran eksklusif dengan operator utama pasar, kini Apple memilih untuk bekerja sama dengan banyak operator.
Saham Apple dinyatakan trun sebanyak 4,4 persen 90 menit pertama dari Nasdaq perdagangan. Kemudian dinyatakan akan stabil kembali setelah penolakan turun 3,1 persen pada 16.42 GMT (12.42 WIB).