Rabu 05 Aug 2015 02:53 WIB

Google: Penetrasi Smartphone di Indonesia Capai 43 Persen

CMO Google Asia-Pacific Simon Kahn.
CMO Google Asia-Pacific Simon Kahn.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penetrasi smartphone di Indonesia terus melesat tajam. Menurut Google, penggunaan ponsel cerdas tahun ini sudah mencapai 43 persen dari total populasi Indonesia. Bandingkan dengan angka tahun lalu yang kenaikannya menyentuh 28 persen.  

Google mendapatkan data ini melalui survei yang dilakukan pada Januari-Maret 2015. Hasil lengkapnya bisa diakses menggunakan online tool gratis bernama Consumer Barometer.

Selain angka penetrasi, ada hal menarik lain yang juga didapat Google dalam surveinya tersebut. Salah satunya, mengenai perilaku para konsumen dan perilaku berbelanja para pemilik smartphone di Tanah Air.

Didapati bahwa sekitar 67 persen dari pemilik smartphone di Indonesia saat ini berbelanja langsung melalui perangkat selulernya.

“Kini para konsumen menjalani kehidupannya secara online, tidak jauh dari sejumlah layar dan perangkat, sangatlah penting bagi brand hadir saat "momen-mikro” terjadi – yakni saat preferensi dibentuk dan keputusan dibuat oleh konsumen,” papar CMO Google Asia-Pacific Simon Kahn seperti dikutip dari keterangan persnya, Selasa (4/8) .

Menurut Simon, persentase penggunaan smartphone dan pengaruhnya pada pola belanja setidaknya dapat memberikan gambaran kepada pelaku bisnis agar melakukan penyesuaian dalam cara mendekati konsumen. 

"Cukup jelas bahwa bisnis di Indonesia perlu memiliki strategi pemasaran seluler," tambah dia.

Consumer Barometer merupakan online tool gratis komprehensif bagi para planner yang ingin mengerti dan membandingkan perilaku para konsumen digital maupun perilaku berbelanja di seluruh dunia. Pelaku bisnis bisa mengaksesnya di www.consumerbarometer.com.

Menurut Google, dengan menggunakan Consumer Barometer, para pemasar dapat menemukan informasi apapun. Mulai dari seberapa sering masyarakat beraktivitas secara online, bagaimana mereka mencari informasi, melakukan riset, dan membeli.

Para pengguna dapat juga membuat dan mengunduh customised charts untuk mengenali sejumlah pasar baru, mengevaluasi saluran baru serta mengukur selera konsumen untuk berbagai jenis konten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement