Selasa 04 Aug 2015 21:20 WIB

Penggunaan Profesional Displays Tumbuh 33 Persen

Rep: MGROL38/ Red: Yudha Manggala P Putra
Samsung Profesional Display
Foto: MGROL38
Samsung Profesional Display

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Era serba digital mendorong petumbuhan penggunaan profesional display atau layar/monitor di kalangan pelaku bisnis. Hal itu diungkapkan Head of Samsung Display Willy Bayu Sentosa saat peluncuran Samsung Smart Signace dan Samsung Hospitality TV di Jakarta, Selasa (4/8).  

"Pertumbuhan penggunaan profesional display 33 persen sejak tahun 2014, bahkan diperkirakan akan terus naik hingga tahun 2018," ujar Willy di Jakarta, Selasa (4/8).

Menurutnya, penggunaan profesional display memiliki sumbangsih bagi peningkatan performa bisnis. Itu lantaran kemampuan profesional display yang dinilai memberikan efektivitas sebuah promosi yang bereaksi cepat atas perubahan di pasar.

Misalnya saja, para pelaku bisnis tidak perlu lagi membuang waktu untuk mencetak, mendistribusikan, serta memasang materi promosi dengan cara konvensional yang memakan waktu. Tidak lagi dibutuhkan penggunaan sumber daya manusia yang kurang efektif.

Willy menuturkan, teknologi profesional display dapat mengganti bentuk promosi konvensional. "Tidak perlu bikin brosur lagi. Profesional display mampu men-display konten (promo) dimanapun, asal internet nyala," katanya lagi.

Dirinya memberi contoh, pelaku bisnis bisa mengganti promo 15 menit sekali, atau 1 jam sekali lewat display yang kontennya telah diset terlebih dahulu.

Lewat fitur manajemen konten yang tertanam di display, pengguna dapat melakukan berbagai fungsi seperti membuat layout dengan template yang tersedia, merancang, mengatur jadwal, mengirimkan konten, mencetak log tayang, bahkan memonitor seluruh layar yang terpasang serta mengelola sistem tampilan multimedianya secara interaktif berkat teknologi nirkabelnya.

Berbeda dengan TV consumer, profesional display memiliki tingkat pecahayaan 20 kali lipat lebih tinggi sehingga menghasilkan gambar yang lebih nyata. Monitor itu juga dapat menyala lebih dari 24 jam secara otomatis, sehingga pelaku bisnis tak perlu repot menghidupkan dan mematikan layar.

"Sayang, masih banyak yg belum tahu (profesional display). Memang mahal, tapi mereka belum tahu benefitnya apa menggunakan profesional display," tuturnya lagi.

Menurut Willy, saat ini perusahaan teknologi Samsung tengah dalam proses mendigitalisasi industri di Indonesia. Beberapa produk profesional displaynya telah menyasar ranah transportasi, retail, perhotelan, logistik, transportasi, korporat, bahkan pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement