REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook Inc berencana menawarkan layanan internet dasar secara gratis untuk ponsel, menurut salah seorang eksekutifnya, setelah memperkenalkan aplikasi tersebut di 17 negara berkembang dalam setahun terakhir.
Dalam sebuah artikel di blognya untuk menandai tahun pertama inisiatif tersebut, Facebook mengatakan akan membuka sebuah portal yang memungkinkan operator ponsel apapun untuk menawarkan layanan tersebut lewat Internet.org.
Facebook saat ini bermitra dengan operator-operator tertentu untuk meluncurkan layanan di negara-negara yang berbeda.
Internet.org telah membuka akses Internet untuk sembilan juta orang dalam setahun terakhir, menurut Chris Daniels, wakil presiden bagian produk untuk Internet.org, kepada kantor berita Reuters, Senin (27/7).
Facebook mengembangkan fasilitas tersebut dengan enam mitra teknologi untuk membuat sekitar 4,5 juta orang terhubung dengan Internet, terutama di Amerika Latin, Asia dan Afrika.
Ia menawarkan layanan laman dasar secara gratis untuk pengguna, dengan akses untuk jaringan sosial dan layanan pesan Facebook.
Facebook mengatakan dalam blognya bahwa dalam setahun terakhir, layanan itu telah membawa para pengguna baru ke jaringan seluler dengan rata-rata lebih dari 50 persen lebih cepat, dan bahwa lebih dari setengah orang yang menggunakan Internet.org membayar untuk data untuk mengakses Internet secara lebih luas dalam 30 hari.
Facebook tidak membayar data apapun yang digunakan untuk mengakses layanan tersebut, menurut Daniels.
Aplikasi Internet.org, yang diluncurkan di India bulan Februari bersama mitra Reliance Communications, menghadapi reaksi buruk dengan mundurnya sejumlah perusahaan teknologi dan Internet dari layanan tersebut setelah para aktivis mengklaim layanan itu melanggar prinsip-prinsip Internet yang netral.
"Saya kira India unik dalam hal itu. Di pasar-pasar lain, Internet.org telah direngkuh sebagai inisiatif pro-konektivitas yang telah mendapatkan banyak dukungan," ujar Daniels.
Sebuah komite kementerian telekomunikasi yang telah dibentuk untuk menganalisis isu netralitas Internet awal bulan ini, merekomendasikan bahwa kolaborasi-kolaborasi antara operator seluler dan penyedia konten yang memungkinkan peran "penjaga gerbang" seharusnya tidak didukung.