Selasa 28 Jul 2015 16:38 WIB

Jangan Pernah Beri Senjata kepada Robot, Ini Alasannya

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Robot ditetapkan sebagai angkatan kerja
Foto: Germany's News
Robot ditetapkan sebagai angkatan kerja

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Robot mungkin tidak akan membunuh manusia. Namun manusia bisa membunuh manusia lainnya dengan menggunakan robot. Hal itu menjadi kekhawatiran utama yang disampaikan oleh Pendiri Apple Steve Wozniak, CEO Tesla Elon Musk, dan ilmuwan Stephen Hawking melalui surat terbuka yang ditandatangani mereka bertiga dan para ilmuwan lain baru-baru ini.

Seperti dilansir Mashable, Selasa, (28/7), surat terbuka itu berbunyi, "Jika ada kekuatan militer besar mendorong pengembangan senjata bagi robot dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI), maka dipastikan perlombaan senjata global tidak bisa dihindari, titik akhir dari pengembangan teknologi ini jelas terlihat: senjata otonom akan menjadi Kalashnikovs masa depan."

Tujuan dari surat terbuka itu mencegah AI dipersenjatai. Maka dari itu, AI tidak boleh dijual ke perusahaan senjata. Surat terbuka itu ditandatangani oleh lebih dari 1.000 ilmuwan dan ahli soal AI. Selain itu juga ditandatangani oleh 800 orang yang mengingatkan bahayanya perlombaan senjata global yang bisa mendorong upaya untuk mempersenjatai AI. Surat tersebut rencananya akan dibawa ke PBB dan Konvensi Jenewa. Diharapkan mereka mau melarang penjualan AI ke perusahaan senjata.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement