Jumat 24 Jul 2015 22:52 WIB

Aplikasi Qlue Diharapkan Bisa Turunkan 'Anak Jalanan' di Jakarta

Polisi mengamankan seorang preman dan anak jalanan berikut motor bodong saat digelar Razia Cipta Kondisi di Terminal Depok, Jawa Barat, Kamis (12/3).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Polisi mengamankan seorang preman dan anak jalanan berikut motor bodong saat digelar Razia Cipta Kondisi di Terminal Depok, Jawa Barat, Kamis (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat diminta ikut berpartisipasi melaporkan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) untuk mengurangi masalah sosial di masyarakat. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Chaidir mengatakan masyarakat agar bisa ikut berpatisipasi dengan menginstall aplikasi Qlue di Smartphone, supaya bisa melaporkan aktivitas PMKS jalanan yang ada di sekitar mereka. Dengan melapor, Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Sosial DKI Jakarta dan Suku Dinas Sosial di 5 wilayah Jakarta akan menindak langsung laporan tersebut.

"Masyarakat sepertinya sudah sadar dengan tidak memberi sesuatu apapun di jalan. Para PMKS juga sudah mulai tidak nyaman dengan aktifitas mereka yang selalu diikuti oleh tim kami. Karena kami tidak hanya melakukan penjagaan. Kami juga menerima laporan dari masyarakat melalui aplikasi Qlue," ujar Chaidir, Jumat (24/7).

Tahun ini jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) turun 35 persen pada bulan Ramadhan dibandingkan tahun lalu. Jika pada 2014, sebanyak 1.231 orang yang berhasil terkena penjangkauan, pada Ramadhan tahun 2015 sebanyak 804 orang yang berhasil terkena penjangkauan oleh Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.

"Karena PMKS ini suka berpindah-pindah. Kalau kita kejar ke sini, dia ke sana. Makanya kita perlu laporan dari masyarakat mengenai keberadaan PMKS tersebut. Agar ruang gerak mereka sempit dan aktivitas mereka menjadi tidak nyaman," kata Chaidir.

Intensitas penjangkauan yang tinggi ini pula, katanya, tidak hanya dilakukan hanya ketika menjelang puasa, lebaran, atau momen-momen tertentu saja. Tapi dia melakukan penjangkauan setiap hari secara rutin karena sudah ada petugas yang siap dan terjadwal siang dan malam.

"Pada kali ini memang kebetulan kemarin ada momentum Ramadhan yang biasanya banyak PMKS berdatangan ke Jakarta. Sehingga banyak mengambil perhatian masyarakat, padahal kami melakukan penjangkauan setiap hari," kata Chaidir.

Bahkan, lanjutnya, selama libur lebaran kemarin sampai hari ini, pihaknya tetap melakukan penjangkauan. Tercatat sebanyak 35 orang berhasil terkena penjangkauan selama libur lebaran kali ini. Para PMKS itu, katanya, dibawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya yang ada di Cengkareng dan Cipayung. Mereka akan diberikan pembinaan keterampilan yang selanjutnya akan diberikan surat pernyataan bermaterai agar tidak kembali menjadi PMKS di Jakarta. Baru kemudian dipulangkan ke daerah asal.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement