REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mengantisipasi lonjakan trafik pada Idul Fitri tahun ini, Smartfren meningkatkan kapasitas jaringannya hingga 40 persen. Di beberapa titik yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik disiapkan cell on wheels atau BTS mobile.
“Momen Lebaran 2015 menjadi fokus bagi kami untuk membuktikan kualitas layanan terbaik. Kepadatan lalu lintas jaringan di high traffic area menjadi perhatian tersendiri selama masa liburan,'' Paul Hodges, CEO Smartfren, Jumat malam di Jakarta.
Sebagai antisipasi, infrastruktur di BTS (Base Transceiver Station) telah diperkuat rata-rata 30 - 40% di wilayah Pulau Jawa - Bali, Sumatera dan Sulawesi. ''Dengan demikian, kami berharap problem terkait kualitas jaringan dapat diminimalisir sekecil mungkin,” tambah Paul Hodges.
Munir Syahda Prabowo, Head of Network Special Project menambahkan bahwa pihaknya telah menambah kapasitas seluruh jaringan yang dimiliki Smartfren. ''Penambahan kapasitas juga dilakukan di BTS sepanjang tol Cipali. Ini titik baru yang diperkirakan akan mengalami lonjakan,'' kata Munir.
Munir optimistis kapasitas jaringan yang ada mampu menghandle kenaikan trafik pelanggan Smartfren, baik untuk voice, sms maupun data. Pada lebaran mendatang, kenaikan trafik diperkirakan antara 6-8 persen untuk wilayah Sumatera dan 10-14 persen untuk wilayah Jawa.
Khusus di daerah tujuan pemudik, diperkirakan trafik akan meningkat lebih tinggi lagi. ''Kita telah melakukan antisipasidi beberepa titik berhubungan, misalnya Semarang, Jogjakarta dan Solo.Di sini trafik akan melonjak tajam,'' ujar Munir.
Beberapa area yang mendapat kunjungan banyak orang, seperti mal atau tempat wisata juga akan mengalami lonjakan trafik komunikasi. ''Kita sudah antisipasi. Semua elemen jaringan telah ditingkatkan kapasitasnya,'' kata Munir.
Di sisi lain pihaknya juga menyiagakan infrastruktur pendukung apabila jaringan eksisting tak sanggup menghandle. ''Pada kondisi seperti ini kita akan terjunkan cell on wheels,'' kata Munir.
Cell on Wheels adalah mobile BTS. Munir menyebut Cell on Wheels yang dimiliki cukup kompak dan mudah dirakit serta dioperasionalkan. ''Bila operator lain perangkatnya segede tronton, kita simpel saja kok,'' kata Munir memberi ilustrasi.