REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perangkat telekomunikasi iPhone dikenal karena teknologi terkininya. Namun di balik kecanggihannya, ada beberapa fitur yang bila jatuh ke tangan yang salah bisa mengancam privasi, bahkan keamanan dan keselamatan penggunanya.
Seperti dilansir The Shortread, Rabu (1/7), salah satu fitur itu adalah geotagging. Fitur ini memungkinkan iPhone menempelkan identifikasi geografis metadata pada berbagai media seperti foto, video, website, atau RSS feed.
Anda bayangkan apa yang terjadi jika telepon Anda dicuri? Sang pencuri, yang memahami fitur ini, bisa saja mengumpulkan informasi-informasi penting Anda seperti di mana Anda tinggal, dimana Anda bekerja, atau perilaku keseharian pengguna, seperti berapa lama waktu yang dihabiskan sehari-hari.
Informasi itu bisa dimanfaatkan penjahat untuk memantau kebiasaan Anda sebelum melakukan kejahatan. Itu mungkin hanyalah secuil alasan mengenai teknologi geotagging yang sebenarnya berpotensi membahayakan.
Sebab, sekali Anda mulai melakukan 'digging' atau proses identifikasi di gadget, maka seluruh data Anda tersebut akan tersadap di gadget kesayangan secara permanen, layaknya anggota CIA yang memegang data-data penting Anda.
Untuk melihat seperti apa proses 'penyadapan' data Anda, Anda bisa membuka menu Setting di perangkat iPhone, lalu buka submenu Privacy, Location Services, System Service, lalu pilih Frequent Location.
Di situ akan terlihat daftar lokasi yang pernah Anda kunjungi beserta tanggalnya. Meski fitur geotagging dapat memberi manfaat semisal Anda dapat mengetahui lokasi gambar secara spesifik, namun Anda perlu memikirkan resiko yang ditimbulkan akibat fitur itu. Untungnya, fitur yang canggih itu dapat dinonaktifkan.