REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekitar enam bulan beroperasi, Blanja.Com berhasil meraup transaksi sekitar Rp 150 miliar. Transaksi harian ecommerce kerja sama antara Telkom Indonesia dengan eBay ini mencapai 5.000 per hari.
''Prospek belanja.com ke depan bagus sekali. Kami masih fokus pada growth, baik pertumbuhan reseller, transaksi termasuk pengguna layanan ini. Kita belum berpikir profit,'' ujar Direktur Utama/CEO Blanja.Com Aulia E Marinto di Jakarta, Rabu (10/6).
Aulia, mantan VP Corporate Account Management Telkomsel, mengaku gembira dengan pertumbuhan Blanja.com pada semester pertama kehadirannya. Ia melukiskan saat belum di lauch secara resmi, tak mudah menggaet reseller di ecommerce yang dikelolanya.
Namun setelah mulai berkembang, banyak reseller besar mendatangi dan mau bergabung. ''Mereka melihat prospek Blanja.com ke depan. Kalangan brand besar melihat Blanja.com akan tumbuh dan berkembang dengan pesat,'' kata Aulia.
Pihaknyapun terus mendorong kalangan UKM untuk bergabung di Blanja.com. Dari kajian yang dilakukan Blanja.com, ada sekitar 3,4 juta UKM di Indonesia yang cocok masuk ecommerce. UKM inilah yang akan menjadi fokus Blanja.com.
Saat ini, kata Aulia, ada sekitar 5.000 reseller yang menyatakan minat bergabung. ''Namun kami melakukan proses seleksi terhadap reseller, yang telah mendapat persetujuan sekitar 3.000-an,'' katanya.
Ihwal seleksi, ia menolak anggapan Blanja.com mempersulit reseller yang akan bergabung. ''Kami harus sesuaikan dengan visi dan misi kami, lantas apa yang dilakukan reseller tadi merugikan atau tidak, kalau memang clear oke saja,'' kata Aulia.
Ia mencontohkan reseller yang akan memasarkan hewan kurban, atau para penyedia jasa yang ingin bergabung di Blanja.Com. ''Kami masih fokus ke produk yang ada dulu, belum dikembangkan ke sektor lain seperti jasa, penjualan hewan kurban, termasuk penjualan tiket penerbangan dan hotel. Pada saatnya akan sampai ke situ,'' janji Aulia.
Seleksi reseller sendiri juga dimaksudkan untuk menjaga reputasi Blanja.com sendiri. ''Kami hanya mau memasarkan produk original. Kalau ada reseller yang menjual produk nonorijinal kami akan mengingatkan yang bersangkutan,'' ujar Aulia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
