REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) ingin mewujudkan diri sebagai King of Digital dengan mengadakan program Indigo Apprentice Awards 2015.
Indigo Apprentice Awards (IAA) merupakan ajang kompetisi industri kreatif digital yang dirancang sebagai wadah apresiasi dan pengembangan startup digital Indonesia.
“Indigo Apprentice Awards bagian dari program Indigo Telkom Group yang bertujuan menjaring startup made in Indonesia yang berpotensi berkembang menjadi leader baru di bisnis digital dan dapat bersaing dengan pemain digital global,” tegas Chief Innovation and Strategic Officer Telkom Group Indra Utoyo, dalam rilisnya, Kamis (21/5).
Sejak diluncurkan pada Januari 2015, IAA telah berhasil menjaring 159 startup lokal. Maka, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional sekaligus menandai Hari Kebangkitan Industri Kreatif Digital Indonesia, Telkom mengadakan grand final IAA 2015 di Jakarta yang dihadiri oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf serta sekitar 80 startup peserta IAA 2015.
Pada kesempatan itu juga, Telkom Group menggandeng 56 startup peserta Indigo Apprentice Awards 2015 untuk menjadi partner dalam bisnis digitalnya.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf pun menyambut baik inisiatif Telkom Group dalam mendukung pertumbuhan industri kreatif digital.
Telkom, disebutnya, sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pembinaan industri kreatif berteknologi tinggi.
Telkom menjadi bagian penting di industri kreatif sebagai pelopor, penggerak, innovator, dan pelaku dunia digital Indonesia, untuk mengarahkan industri digital, budaya digital dan gaya hidup digital, dan untuk sebanyak mungkin meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk dari sisi ekonomi dan budaya,” paparnya.
Acara pun ditutup dengan pengumuman pemenang IAA 2015 yang direbut oleh Cubeacon – iBeacon BackEnd as a Service, Siji Augmented Reality, dan Shoppingmagz. Kemudian, juara Apps diraih oleh Light Me Up. Sementara juara Games diraih oleh Animal Pirates.