REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA—Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah menyiapkan peta jalan (road map) terkait aktivitas perdagangan melalui jaringan internet atau dikenal dengan istilah e-commerce. Menkominfo Rudiantara menyampaikan, peta jalan e-commerce penting agar Indonesia tangguh bersaing dalam perdagangan di dunia maya.
“Mudah-mudahan Agustus selesai. Tahun lalu, nilai transaksi Indonesia sudah mencapai 12 miliar dolar, atau Rp 140-150 tiriliun. Jadi kita siapkan road map-nya agar e-commerce kita tidak dikuasai asing” ujar Rudi, saat berkunjung ke Surabaya, Rabu (20/5).
Lebih jauh Rudi menyampaikan, generasi muda harus memberikan nilai tambah bagi dirinya, lingkungannya, dan bangsa dan negara di era digital ini. Salah satunya adalah belajar berdagang melalui e-commerce.
“Sekarang sudah era digital, jadi pemuda harus buat sesuatu yang kreatif, seperti memberdayakan UKM lewat e-comerce, membangun startup company, dan lainnya. Karena sekarang jamannya online shopping. Ini menjadi wahana bagi generasi muda untuk memberi nilai tumbuh pada bangsa,” kata dia.
Hadir menemani Menkominfo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menekankan pentingnya membangun kejujuran di dalam perdagangan dalam jaringan internet. Menurut dia, kasus penipuan dalam e-commerce, selain merugikan korban transaksi, juga dapat merugikan perekonomian suatu daerah.
Hal tersebut, menurut dia, akan menyebabkan orang yang tertipu akan cenderung kapok berbelanja secara daring. Padahal, menurut Soekarwo, transaksi e-commerce saat ini menjadi tren dan sedang digandrungi masyarakat di Indonesia, bahkan dunia.
“Pembangunan lewat Teknologi Informasi (TI), seperti e-commerce adalah salah satu tools yang sangat tepat untuk membangun perekonomian, khususnya bagi anak-anak muda. Tapi syaratnya, lebih dahulu kita harus membangun trust (kepercayaan), kejujuran, moralitas, dan mental. Kita minta bantuan media untuk membangun itu semua” ujar dia.