REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa pihaknya telah memblokir lebih dari 800 ribu laman terkait pornografi, tapi masih terus muncul situs pornografi lainnya.
"Sudah lebih dari 800 ribu laman pornografi ditutup," kata Rudiantara di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/5).
Namun, permasalahannya adalah laman terkait pornografi yang diblokir ternyata selanjutnya akan muncul lagi situs pornografi lainnya. Rudiantara mencontohkan bila sekarang diblokir 100 laman, besok dapat tumbuh 200 laman baru, begitu pula bila saat ini diblokir 500 laman, bisa muncul 1.000 laman baru.
Rudiantara menyatakan masyarakat kini telah dapat mengadukan mengenai situs-situs yang dianggap meresahkan seperti yang mengandung materi pornografi tersebut. "Secara keseluruhan yang paling banyak diblok adalah laman pornografi," katanya.
Sebelumnya, Rudiantara juga menyatakan maraknya praktik prostitusi secara online diduga kuat menggunakan media sosial sebagai sarana transaksi terselubung.
"Kalau yang laman porno sifatnya ada laman kemudian diblokir, tetapi orang masih bisa akses. Kalau prostitusi online itu kebanyakan di Twitter dan ada juga facebook, dan BBM," katanya di Makassar, Ahad (3/5).