REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengatakan, pembangunan kabel optik bawah laut merupakan kebutuhan mendesak untuk melayani masyarakat luas.
"Jadi, penggunaan kabel bawah laut tersebut sudah sangat mendesak untuk memenuhi kebutuhan layanan telekomunikasi dan internet dewasa ini," kata Rudiantara di sela-sela peninjauan di Kapal Teliri Catania di Gudang 103, Pelabuhan Makassar, Ahad (4/5).
Menurut dia, pembangunan kabel bawah laut itu dilakukan menyusul makin luasnya kebutuhan penggunaan internet di seluruh sendi kehidupan pada era modern ini.
Sementara pembangunan kabel bawah laut yang diresmikan di Makassar, lanjut dia, membentang dari Luwuk, Sulteng hingga Tuyutan, Sulut sepanjang 348 kilomter dengan kedalaman sekitar 3.000 meter.
Pembangunan atau "kick off" kabel bawah laut dilakukan oleh PT Sarana Global Indonesia (SGI) yang mendapat kepercayaan dari PT Telkom Indonesia dalam membangun kabel bawah laut itu.
Sementara pembangunan sarana telekomunikasi tersebut, lanjut Rudiantara, merupakan bagian penting dari pembangunan infrastruktur di bidang telekomunikasi dan informatika yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
"Khususnya kebutuhan data dan suara dalam bentuk "broadband", khususnya bagi masyarakat di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)," katanya.
Menanggapi perluasan realisasi pembangunan kabel optik bawah laut, Menkominfo mengatakan, kalau untuk sementara pembangunan sudah sampai ke Merauke direncanakan sekitar Oktober 2015 sudah selesai.
Hanya saja, diakui, masih ada sekitar 50 ibukota kabupaten di KTI yang belum terjangkau, sehingga menjadi PR bagi pemerintah.
Khusus pembangunan kabel bawah laut untuk jalur Luwuk, Sulteng hingga Tuyutan, ditargetkan rampung pada Juni 2015.