REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemajuan teknologi mendorong pertumbuhan industri asuransi. Ekonom dari Universitas Indonesia, Sulastri Surono mengatakan aplikasi asuransi berbasis Android dan IOS merupakan terobosan luar biasa yang dapat memacu pengembangan bisnis perasuransian di Indonesia.
"Harus diakui, inovasi ini merupakan kemajuan. Industri asuransi memang harus melakukan terobosan agar tidak tertinggal perkembangan teknologi," kata Sulastri, Jumat (17/4).
Sulastri mengatakan aplikasi tersebut membuat nasabah dimanjakan dengan berbagai kemudahan. Aplikasi ini juga bisa mendukung pelayanan agar semakin prima. Misalnya saja dari sisi kecepatan, akurasi, dan kenyamanan. Walau demikian Sulastri mengingatkan, industri asuransi harus terus meningkatkan sistem proteksi terhadap kemungkinan ancaman dari luar. Langkah tersebut perlu dilakukan karena aplikasi semacam ini rawan penyalahgunaan dan "moral hazard" dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Psikolog Tika Bisono juga setuju bahwa aplikasi asuransi berbasis Android dan IOS memberikan berbagai kemudahan bagi nasabah. Termasuk diantaranya nasabah tidak perlu repot membawa mobilnya yang tertabrak ke kantor asuransi untuk melakukan verifikasi. Tika mengingatkan bahwa peningkatan pelayanan melalui aplikasi tersebut harus dibarengi dengan peningkatan keterbukaan. Jangan sampai malah membuat nasabah kecewa, misalnya karena ada ketentuan yang tidak terinformasikan.
Satu diantara aplikasi tersebut adalah Malacca EZ, yang diluncurkan PT Malacca Trust Wuwungan Insurance. CEO PT Malacca Trust Wuwungan Insurance, Malacca EZ memang memungkinkan nasabah bisa melakukan klaim dengan sangat mudah dan cepat. Saat terjadi klaim akibat kecelakaan, nasabah cukup mengirim foto bagian mobil yang tertabrak/penyok melalui aplikasi tersebut.