REPUBLIKA.CO.ID,BANYUWANGI -- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memanfaatkan kuantitas pengguna internet (netizen) di Indonesia yan terus meningkat untuk mendorong anak muda berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi internet.
"Ini pasar yang besar karena itu kami dorong anak muda Banyuwangi untuk memanfaatkannya," kata Anas, dalam rilisnya, Ahad (5/4).
Pasar utama pemasaran produk dan jasa berbasis internet, menurutnya, kelas menengah yang melek teknologi.
Berdasarkan data Bank Dunia, kelas menengah di Indonesia yang mengeluarkan dana konsumtif Rp 60 ribu- Rp 300 ribu per hari ada 44 juta orang. Sedangkan yang mengeluarkan dana Rp 30 ribu- Rp 60 ribu per hari ada 107 juta orang.
Tren belanja melalui internet juga terus meningkat. Berdasarkan riset Brand and Marketing Research (BMI) saat ini diperkirakan 24 persen pengguna internet di Indonesia adalah mereka yang suka belanja online.
Rata-rata pengeluaran mereka dalam berbelanja online setiap tahunnya mencapai Rp 825 ribu. Tahun 2014 nilai transaksi belanja online di Indonesia Rp 21 triliun, dan tahun ini diprediksi naik dua kali lipat hingga hampir Rp 50 triliun
Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah netizen di Indonesia mencapai 88,1 juta pengguna hingga akhir 2014. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggelar pelatihan Internet Marketing.
Pelatihan itu diikuti 2.000 anak muda Banyuwangi yang memiliki ketertarikan pada bisnis. Lewat pelatihan tersebut diharapkan kalangan muda bisa berwirausaha dan menciptakan pekerjaan sendiri.
Pemkab Banyuwangi berharap dapat membuka wawasan generasi muda Banyuwangi untuk berani memulai sebuah usaha. Selain teknik pemasaran lewat intenet, materi dasar kewirausahaan juga diberikan oleh para praktisi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
