Sabtu 04 Apr 2015 07:55 WIB

2016, Jaringan Internet Indonesia-AS akan Terkoneksi Langsung

Sistem transmisi kabel bawah laut di ruang terminal SEA ME WE 3 Sub Marine Cabel di Stasiun Kabel Bawah Laut, Ancol, Jakarta
Foto: Antara
Sistem transmisi kabel bawah laut di ruang terminal SEA ME WE 3 Sub Marine Cabel di Stasiun Kabel Bawah Laut, Ancol, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Konsorsium sistem komunikasi kabel bawah laut Southeast Asia-United States (SEA-US) yang terdiri dari beberapa perusahaan telekomunikasi global mengumumkan dimulainya pembangunan proyek kabel laut pertama yang langsung menghubungkan Indonesia ke Amerika Serikat.

Konsorsium SEA-US terdiri dari PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation (anggota dari grup Globe Telecom), dan Telkom USA.

Tujuan ini semakin dekat dengan pembangunan SEA-US, sistem komunikasi kabel laut pertama yang menghubungkan langsung Indonesia ke Amerika Serikat sebagai sumber konten internet dunia,” ujar Direktur Utama Telin Syarif Syarial Ahmad, dalam rilisnya, Sabtu (4/4).

Proyek pembangunan kabel yang dilaksanakan oleh NEC Corporation dan NEC Corporation of America dengan nilai investasi mencapai 250 juta dolar AS ini diperkirakan selesai pada kuartal keempat tahun 2016.

Sistem kabel laut SEA-US ini akan menghubungkan lima wilayah, yaitu Manado, Davao di Filipina; Piti di Guam; Honolulu di Pulau Oahu Hawaii; dan Los Angeles, California di Amerika Serikat.

Panjang pembangunan kabel laut ini diperkirakan mencapai 15.000 kilometer, melewati rute yang berbeda dan telah didesain sedemikian rupa untuk menghindari area rawan bencana alam di Asia Timur, sehingga mampu memberikan rute yang berbeda dari sistem kabel yang ada serta memastikan kehandalan layanan yang lebih stabil.

Sistem kabel ini menyediakan tambahan kapasitas 20 terabit per detik (Tb/dtk) dengan menggunakan teknologi 100 gigabit per detik (Gb/dtk). Dengan kapasitas ini, SEA-US akan mampu memberikan kebutuhan bandwidth Asia Tenggara dan Amerika Utara dengan performa yang tak tertandingi.

“Pembangunan SEA-US ini juga akan menguntungkan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Papua Nugini, dan Australia,” ujar Syarif. 

Pembangunan proyek SEA-US ini nantinya akan terhubung dengan proyek SEA-ME-WE 5 (South East Asia – Middle East – West Europe), dengan menghubungkan Manado dan Dumai melalui sistem komunikasi kabel laut “Indonesia Global Gateway (IGG)”.

Keseluruhan sistem komunikasi kabel laut yang dibangun Telin dalam konsorsium skala global ini akan menjadi perwujudan Indonesia Global Networks (IGN) yang menjadikan peran nyata Indonesia sebagai Global Hub telekomunikasi dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement