REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak autis biasanya mengalami kesulitan dalam berinterksi. Ilmuwan kini menciptakan satu robot yang bisa membantu anak-anak autis. Robot yang diberi nama Milo ini diciptakan oleh Pamela Rollins. Dia bekerja di peusahaan robot Robokindo. Sebelumnya, Rollins telah mempelajari anak-anak autisme selama bertahun-tahun.
Milo memiliki tinggi badan sekitar 60 cm dan sebagian terbuat dari plastik. Robot ini diberi program 'interaksi sosial' kepada anak-anak autis. Rupanya, Milo berhasil membantu anak autis lebih baik dibandingkan dengan manusia.
"Semua anak autisme memiliki masalah dengan interaksi sosial mereka," ujar Rollis kepada ketv.com.
Beberapa ahli menyebutkan anak-anak autis memberikan resposn lebih baik ketika berhadapan dengan Milo. Anak-anak autis bisa memberikan respons sebanyak 87 persen. Padahal, jika berhadapan dengan terapis, umumnya anak-anak autis hanya memberikan respons sebesar tiga persen saja.
Milo diyakini bisa menciptakan jembatan antara manusia dengan penyandang autis. Milo memiliki wajah manusia namun bentuknya mirip kartun sehingga bisa disukai oleh anak-anak.
Lalu, bagaimana Milo bisa membantu anak-anak? Robot berbicara 20 persen lebih lambat dibandingkan manusia. Hal ini diyakini menjadi salah satu faktor Milo lebih mudah diterima dibandingkan manusia. Tentu saja, ini selain faktor wajah Milo yang lucu dan menggemaskan.
"Kami menemukan bahwa anak-anak hanya terlibat sebanyak 3 persen ketika berinteraksi dengan terapis tapi bisa terlibat 87 persen ketika berinteraksi dengan Milo," kata dia.