Kamis 26 Mar 2015 15:51 WIB

Banyak Pengguna, Twitter Buka Kantor di Jakarta

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Logo Twitter
Foto: EPA/Andrew Gombert
Logo Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  CEO Twitter, Dick Costolo pada Kamis (24/3) menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta. Kunjungannya ini terkait dengan rencana peluncuran kantor Twitter di Indonesia.

Menurut dia, banyaknya pengguna Twitter di Indonesia menjadi salah satu alasan dibangunnya kantor Twitter di Jakarta.

"Tentu, banyak hal menarik dan ini merupakan waktu yang tepat karena saat ini Twitter menjadi salah satu platform yang sangat populer di Jakarta. Pengguna Twitter di Indonesia itu sangat banyak, 50 juta orang dan jumlahnya makin terus bertambah, ya pengguna online, pengguna internet," kata Costolo di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (26/3).

Ia mengatakan Indonesia menjadi salah satu pasar yang paling menguntungkan bagi perkembangan bisnis Twitter. Sehingga, Twitter memutuskan untuk membangun kantor cabangnya di Indonesia.

Costolo mengatakan Twitter berperan dalam menjalin komunikasi dan menyebarkan informasi. Termasuk juga sebagai alat politik seperti yang digunakan oleh tim sukses JK.  Costolo pun tak menyangkal, Twitter memang sering dimanfaatkan dalam pemilu.

"Banyak sekali yang bisa dibagikan, mulai informasi banjir, macet, semua bisa diakses lewat Twitter. Dan bukan cuma itu, Wapres aja pakai Twitter untuk berhubungan dengan masyarakatnya," tambah dia.

Di Indonesia, bos Twitter juga mengatakan akan mengembangkan serta memperluas bisnisnya dengan menggandeng mitra jaringan operator serta pemerintah. Apalagi para pengguna internet yang sangat besar di Indonesia dapat berpengaruh pada pertumbuhan dunia maya.

"Dan ini menjadi salah satu alasan dibukanya kantor kami di sini," kata Costolo.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pertemuannya dengan bos Twitter itu membahas terkait pengembangan bisnis Twitter di Indonesia.

"Tentu banyak disini anak muda seperti anda semua yang kreatif. Yang mengembangkan industri kraetif itu dan menggunakan Twitter untuk hal-hal yang positif," kata Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement