Rabu 25 Mar 2015 06:00 WIB

Produk IT Sekuriti Indonesia Laku di Pasar Global

Rep: Nur Hasan Murtiaji/ Red: Yudha Manggala P Putra
Peretasan. Ilustrasi
Foto: PC World
Peretasan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk teknologi informasi (IT) keamanan Indonesia digemari pasar internasional. Salah satu produk IT security itu terkait dengan perlindungan dari serangan peretas dan intersepsi atau penyadapan.

Presiden Direktur PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK), perusahaan IT sekuriti yang bergerak di bidang spesialisasi teknologi enkripsi dan antisadap, Agung S Bakti mengatakan, teknologi enkripsi merupakan satu-satunya cara untuk melindungi diri dari serangan peretas dan penyadapan.

Menurut Agung, jika sistem pertahanan sistem informasi dan komunikasi kita lemah, tinggal tunggu waktu data kita dicuri pihak tak bertanggung jawab.

Difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian, KJRI Hamburg, Kedubes Belgia, IASI, dan asosiasi Indoglobit, ICK bersama 11 perusahaan lain memamerkan berbagai produk dan servis IT Indonesia di pameran teknologi Cebit 2015 di Hannover, Jerman, pekan lalu.

Selain PT ICK, ikut serta dalam pameran Cebit dan forum bisnis dengan mitra global di Hamburg, Eindhoven, Brussels, dan Helsinki adalah Qwords, Fusi, Abyor, Suitmedia, BTP, Sangkuriang, Mikro Elektronika ITB, Gulfware, Bataviasoft, Zenius, dan Solusi247.

“Alhamdulillah, selama pameran ini kami sudah mendapatkan bussiness agreement dengan sejumlah perusahaan mancanegara. Di antaranya dari Eropa Barat, Eropa Timur, dan Timur Tengah. Ini membuktikan bahwa produk IT Indonesia berkualitas tinggi dan terpercaya,” kata Agung dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (24/3).

Agung menjelaskan, dengan teknologi enkripsi, data informasi dan komunikasi diproses dengan algoritma tertentu sehingga tidak terbaca oleh pihak yang tidak mempunyai otorisasi. Hanya pihak sah yang berkepentingan yang mempunyai kunci untuk membacanya.

“Segala data atau komunikasi yang ditransimsikan akan terlindungi. Bisa diintersepsi tapi tidak bisa dibaca,” jelasnya.

Adapun teknologi enkripsi yang dipakai adalah AES 256 yang sudah dimodifikasi oleh para putera bangsa. Dengan standar algoritma enkripsi militer internasional tertinggi saat ini, klaim Agung, produknya bisa berkompetisi di pasar global.

Direktur Marketing PT ICK Dahniar Paramitha menambahkan, rata-rata pengunjung pameran berasal dari korporasi dan pemerintahan. Mereka menyadari pentingnya enkripsi untuk melindungi data dan transmisi. “Bisnis sekuriti menjadi tren saat ini. Dimulai sejak Snowden mengungkap ancaman terhadap privasi masyarakat dua tahun lalu,” katanya.

ICK, kata Dahniar, menawarkan solusi sekuriti untuk seluruh platform komunikasi, baik melalui produk perlindungan komunikasi dan data via SMS, GSM, telepon kabel, sinyal radio, fiber optik, maupun satelit. Dipasarkan pula servis sekuriti, antara lain, vulnerable scanner and analysis, information protection consulting, source code auditing, dan secure network development.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement