Jumat 20 Mar 2015 12:11 WIB

Detox Catwalk Eliminasi Bahan Berbahaya di Produk Fesyen

Adidas vs Nike
Adidas vs Nike

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Greenpeace membuat sebuah platform online ‘Detox Catwalk’ yang berisi penilaian sejauh mana upaya merek-merek atau brand fashion besar menghapuskan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dari rantai suplai mereka demi mengatasi pencemaran air.

Inditex (pemilik Zara), Puma dan Valentino bergabung dengan 13 merek lainnya duduk di peringkat ‘Detox Leader’. Sementara merek olahraga Nike dan LiNing masuk peringkat ‘Greenwasher’ akibat kegagalannya menunjukkan aksi nyata yang kredibel untuk Detox.

 

“Perusahaan fashion yang telah mengeluarkan komitmen Detox dalam empat tahun terakhir menguasai sekitar 10% pasar busana dan sepatu global. Karenanya kami yakin ini adalah momentum penting dalam menciptakan standar baru dalam fesyen ramah lingkungan,” ujar Jurukampanye Detox Greenpeace Indonesia, Ahmad Ashov Birry, Jumat (20/3).

 

Detox Catwalk menilai seberapa jauh perusahaan-perusahaan mengubah komitmennya menjadi kenyataan dengan berbagai kriteria kunci. Termasuk bagaimana kerja yang sudah mereka lakukan untuk menghapuskan bahan-bahan kimia berbahaya dari dalam produk.

Serta seberapa jauh mereka membuka informasi-informasi penting seperti informasi bahan-bahan berbahaya dalam limbah mereka kepada publik.

 

“Kemajuan yang telah dibuat oleh merek-merek fesye besar dalam mengeliminasi bahan kimia berbahaya serta membangun transparansi informasi bahan berbahaya, tidak hanya menjadi berita baik bagi konsumen akan tetapi juga menjadi awal yang baik bagi masyarakat, termasuk yang tinggal di pinggiran sungai seperti di Citarum,” ujar Ashov.

Kampanye Detox Greenpeace yang diluncurkan empat tahun lalu mendesak merek-merek fashion untuk berkomitmen menghilangkan seluruh bahan kimia berbahaya pada tahun 2020 dan membuka kepada publik bahan-bahan kimia berbahaya apa saja yang dibuang dari pabrik mereka ke lingkungan sekitar.

Detox Catwalk memperlihatkan 16 perusahaan fashion yang telah mulai menghilangkan bahan-bahan kimia beracun, termasuk bahan yang bisa mengganggu hormon seperti nonylphenol, phthalates, dan PFC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement