Kamis 19 Mar 2015 14:18 WIB

BRTI Dukung Pelaku Industri Telekomunikasi Sehatkan Diri

 Pekerja memperbaiki menara pemancar telekomunikasi di Jakarta, Selasa (12/8).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memperbaiki menara pemancar telekomunikasi di Jakarta, Selasa (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mendukung upaya-upaya yang dilakukan pelaku industri telekomunikasi untuk menyehatkan dirinya sepanjang pelayanan kepada pelanggan tetap terjamin.

"Penyehatan pelaku industri telekomunikasi penting karena menyangkut ribuan pelanggan pengguna layanan telekomunikasi yang harus tetap terlayani dengan baik," kata Komesioner BRTI, Riant Nugroho saat dihubungi, Kamis (19/3).

Riant mengungkapkan salah satu pelaku industri telekomunikasi PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) telah menjelaskan kepada BRTI mengenai program penyehatan yang telah mereka lakukan.

Mereka menjelaskan apa yang telah dilakukan sudah sesuai road map. BTEL akan menjadi perusahaan yang memfokuskan bisnisnya di bidang jasa dan sebagai kompensasi manajemen berjanji untuk bisa rebound (pulih) dalam waktu dekat.

BTEL dalam rangka memperbaiki kinerjanya telah melakukan terobosan dalam hal produk dan layanan salah satunya melakukan kerjasama sewa jaringan dengan Smartfren. Langkah yang ditempuh tersebut membuat bisnis model BTEL berubah dari penyelenggara jasa dan jaringan menjadi hanya penyelenggara jasa.

BTEL sendiri dalam tiga tahun terakhir mengalami kerugian, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya efisiensi di berbagai hal seperti belanja modal dan belanja operasi termasuk di bidang SDM agar kembali meraih keuntungan.

"Kami berharap melalui program rasionalisasi karyawan tersebut BTEL akan mampu menjadi perusahaan yang sehat dan efisien serta memiliki kinerja positif," ujar Riant.

Riant menegaskan, terdapat tiga hal yang harus dilakukan perusahaan terkait dengan restrukturisasi SDM yakni: Pertama, harus segera rebound (pulih). Kedua, peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Ketiga, fokus kepada perusahaan di bidang jasa.

Riant optimistis dengan program restrukturisasi SDM sebagai bagian aksi korporasi akan membuat bisnis BTEL menjadi unik bahkan akan mampu masuk ke pasar OTT (over the top) dengan memberikan berbagai fasilitas layanan pelanggan.

"Saya kira mereka tinggal melakukan berbagai kerja sama dengan berbagai pihak termasuk apabila ingin masuk ke layanan LTE," jelas Riant.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement