REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Transaksi belanja online kini semakin meningkat. Public Relation Executive PT Tokopedia, Siti Fauziah mengatakan peningkatan ini disebabkan oleh mudahnya akses internet dan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap teknologi pembayaran nontunai.
"Transaksi di situs tokopedia.com mencapai empat juta pengiriman setiap bulan per Febuari 2015, atau meningkat sekitar satu juta dibandingkan akhir tahun 2014," kata Siti Fauziah, usai melakukan roadhow, Kamis (5/3).
Ia mengemukakan kemudahan dalam bertransaksi menjadi alasan masyarakat untuk memilih berbelanja daring di tengah sedikit kekhawatiran adanya penipuan. Apalagi, ia melanjutkan, situs belanja sendiri sudah bekerja sama dengan ratusan ribu pedagang dengan menjual beragam produk usaha kecil hingga barang-barang bermerek.
"Jadi mitra bisa seluruh lapisan masyarakat, dari hal yang terlihat sepele seperti menjual rujak hingga perdagangan batu mulia atau batu akik yang saat ini sedang booming," kata dia.
Terkait dengan roadshow, Tokopedia menyadari bahwa bisnis berbasis internet merupakan bisnis jangka panjang sehingga pengetahuan masyarakat mengenai internet dan penggunaannya merupakan sebuah investasi. Hingga kini, Tokopedia menyediakan layanan gratis untuk bergabung dan hanya berperan sebagai penyambung antara penjual dan pembeli.
Tokopedia memiliki sistem yang menjamin konsumen mendapatkan barang setelah menstransfer dana. Pembeli pada prinsipnya tidak membayar langsung ke pedagang tapi ke Tokopedia. Setelah dipastikan konsumen menerima barang lalu Tokopedia mentransfer uang pembayaran pembeli kepada pedagang.
Tokopedia mencatatkan penjualan yang terus meningkat setiap tahunnya. Apalagi setelah Oktober 2014, perusahaan itu mendapat suntikan investasi sebesar 100 juta dolar AS dari Softbank Internet & Media dan Sequoia Capital. Tokopedia didirikan pada Februari 2009 oleh Willian Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison. Perusahaan rintisan atau start up jual-beli daring itu berpusat di Jakarta dan terdaftar dengan nama tokopedia.com.
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan memperkirakan pertumbuhan e-dagang atau jaringan belanja melalui internet di Indonesia akan tumbuh 60 persen hingga 70 persen seiring dengan tingginya penggunaan internet di Tanah Air.